Don't Waste Your Cancer/id
From Gospel Translations
[Pesan Editor: Kawan kita, David Powlison dari Christian Counseling and Education Foundation, yang baru-baru ini juga didiagnosis menderita kanker prostat telah menambahkan beberapa pengembangan yang amat membantu pada 10 poin John Piper. Paragraf bertakuk dengan diawali ”DP:” ditulis oleh David Powlison.]
Saya menulis ini di malam sebelum operasi prostat dilakukan. Saya percaya akan kekuatan Allah untuk menyembuhkan – melalui mujizat dan obat-obatan. Saya percaya bahwa berdoa untuk kedua jenis penyembuhan ini adalah hal yang benar dan baik. Penyakit kanker tidaklah sia-sia kala ia disembuhkan oleh Allah. Ia ditinggikan dan itulah mengapa penyakit kanker ada. Karenanya, penyakit kanker Anda akan sia-sia bila Anda tidak berdoa bagi kesembuhan. Akan tetapi, kesembuhan bukanlah rencana Allah bagi setiap orang. Ada banyak cara lain menyia-nyiakan kanker Anda. Saya berdoa bagi diri sendiri dan Anda semoga kita tidak akan menyia-nyiakan rasa sakit ini.
- DP: Saya (David Powlison) menambahkan pencerminan ini pada pernyataan John Piper di pagi hari setelah menerima kabar bahwa saya didiagnosis menderita kanker prostat (3 Maret 2006). Kesepuluh poin utama dan paragraf pertama adalah pernyataannya, sedangkan paragraf kedua adalah pernyataan saya.
1. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda tidak percaya bahwa itu dirancang oleh Allah bagi Anda.
Tidaklah tepat bila dikatakan bahwa Allah hanya menggunakan penyakit kanker kita namun tidak merancangnya. Apa yang diizinkan Allah, Ia mengizinkannya untuk suatu alasan. Dan alasan itu adalah rancangan-Nya. Bila Allah memperkirakan perkembangan molekul menjadi kanker, Ia dapat menghentikannya ataupun tidak. Jika Ia tidak menghentikannya, Ia memiliki tujuan. Adalah benar untuk menyebut tujuan ini sebagai sebuah rancangan karena Ia sungguh Mahabijaksana. Iblis adalah nyata dan mendatangkan banyak kesenangan maupun rasa sakit. Namun ia tidaklah abadi. Maka ketika ia menghantam Ayub dengan barah (Ayub 2:7), Ayub pada akhirnya menyerahkannya kepada Allah (2:10) dan sang penulis yang terinspirasi ini setuju: Mereka . . . menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan Tuhan kepadanya” (Ayub 42:11). Bila Anda tidak percaya bahwa penyakit kanker Anda dirancang bagimu untuk Allah, maka Anda akan menyia-nyiakannya.
- DP: Mengenali sentuhan rancangannya-Nya tidaklah membuat Anda menjadi seorang yang tabah atau tidak jujur ataupun bersukacita palsu. Sebaliknya, kenyataan akan rancangan Allah membawa dan menghubungkan pergumulan jujur Anda pada satu-satunya Penyelamat hidup Anda. Rancangan Allah mengundang pernyataan jujur, bukannya pengakuan kita dalam diam. Pertimbangkanlah kejujuran dalam Mazmur, Raja Hezekiah (Yesaya 38), dan Habakuk 3. Orang-orang ini bersikap jujur apa adanya dan percaya penuh, karena mereka tahu bahwa Allah adalah Allah dan menumpukan harapan mereka di dalam Dia. Mazmur 28 mengajarkan Anda tentang doa langsung yang penuh gairah kepada Allah. Ia pasti mendengar Anda. Ia akan mendengar Anda. Ia akan terus bekerja di dalam Anda dan situasi Anda. Ratapan ini datang dari perasaan bahwa Anda membutuhkan pertolongan (28:1-2). Lalu sebutkan masalah khusus Anda kepada Allah (28:3-5). Anda bebas untuk menyesuaikannya dengan masalah-masalah Anda sendiri. Seringkali melalui “berbagai cobaan” dalam hidup (Yakobus 1:2), apa yang Anda hadapi tidak persis menggambarkan hal-hal khusus yang dihadapi oleh Daud atau Yesus – akan tetapi kedinamisan iman selalu sama. Pancarkan kasihmu pada-Nya yang mengasihimu, lalu nyanyikan sukacitamu (28:6-7): damai yang dianugerahkan Tuhan yang jauh melampaui pengertian. Dan akhirnya, karena iman selalu bermuara menuju kasih, maka kebutuhan dan sukacita pribadi Anda akan berbuah pada perhatian penuh kasih pada sesama (28:8-9). Sakit dapat mempertajam kesadaran Anda mengenai betapa penuhnya Allah itu dan selalu bekerja dalam setiap rincian kehidupan Anda.
2. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda percaya bahwa ia adalah sebuah kutukan dan bukanlah sebuah karunia.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” (Roma 8:1). “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita” (Galatia 3:13). “Tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel.” (Bilangan 23:23). “Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan. Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.” (Mazmur 84:12).
- DP: Berkat datang dari apa yang dilakukan Allah untuk kita, bersama kita, dan melalui kita. Ia membawa pengorbanan besar dan penuh belas kasih ke atas panggung kutukan. Penyakit kanker Anda, dalam dirinya sendiri, merupakan salah satu dari 10.000 ’lembah kekelaman’ (Mazmur 23:4) yang menghampiri setiap orang dari kita: semua tekanan, kehilangan, rasa sakit, kekurangan, kekecewaan, kejahatan. Namun dalam anak-anak yang dikasihi-Nya, Bapa kita mengerjakan hal terindah melalui kehilangan kita yang paling mendukakan: terkadang penyembuhan dan pemulihan tubuh (secara sementara, hingga bangkitnya orang-orang mati menuju hidup kekal), selalu mendukung dan mengajarkan kita bahwa kita dapat mengenal dan mengasihi-Nya dengan lebih tulus. Dalam pencobaan iblis, iman Anda menjadi kuat dan nyata, dan kasihmu menjadi terarah dan arif: Yakobus 1:2-5, I Petrus 1:3-9, Roma 5:1-5, Roma 8:18-39.
3. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda mencari kelegaan dari peluang Anda bukannya dari Allah.
Rancangan Allah atas penyakit kanker Anda bukanlah untuk melatih Anda dalam perhitungan manusia akan kesempatan rasionalistis. Dunia ini beroleh kenyamanan dari perkiraan mereka. Tidak demikian dengan umat Kristen. Sebagian menghitung kereta perang mereka (persentase bertahan hidup) dan sebagian lagi menghitung kuda-kuda mereka (efek samping perawatan), tapi kita percaya dalam nama Allah Bapa kita (Mazmur 20:7). Dalam II Korintus 1:9 jelaslah sudah rancangan Allah,”Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” Tujuan Allah akan penyakit kanker Anda (di antara ribuan hal baik lainnya) adalah untuk menghantam penopang dari dalam lubuk hati kita agar kita bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
- DP: Allah sendirilah kelegaan Anda. Ia menyerahkan diri-Nya. Himne “Be Still My Soul” (oleh Katerina von Schlegel) menggambarkan kemungkinan tersebut dengan cara yang tepat: kita 100% pasti menderita, dan Kristus 100% pasti berjumpa kita, datang pada kita, melegakan kita, dan mengembalikan sukacita kasih termurni. Hymne “How Firm a Foundation” menggambarkan kemungkinan ini dengan cara yang sama: Anda 100% pasti melewati tekanan duka, dan Sang Penyelamat 100% pasti “bersamamu, memberkatimu dalam kesusahan, menyucikanmu dalam penderitaan terberat.” Bersama Allah, Anda tidak bermain persentase, akan tetapi hidup dalam kepastian.
4. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda menolak untuk berpikir tentang kematian.
Kita semua akan mati bila Yesus menunda kedatangan-Nya kembali. Tidak berpikir mengenai akan seperti apa meninggalkan hidup ini dan berjumpa Allah adalah suatu kebodohan. Pengkhotbah 7:2 says, “Pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.” Bagaimana Anda akan menanamkannya dalam hati bila Anda enggan berpikir tentangnya? Mazmur 90:12 berkata,” Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Menghitung hari-hari Anda maksudnya berpikir tentang betapa sedikitnya hari-hari dan bahwa hari-hari tersebut akan berakhir. Bagaimana Anda akan beroleh kebijakan hati bila Anda menolak untuk berpikir tentang hal ini? Sungguh suatu kesia-siaan bila kita tidak berpikir tentang kematian.
- DP: Paulus mendeskripsikan Roh Kudus adalah ’pembayaran di muka’ yang tak terlihat dan tersembunyi dalam kepastian kehidupan. Dengan iman, Allah memberikan perasaan indah berhadapan muka dengan kehidupan kekal dalam kehadiran Tuhan kita dan Kristus. Kita dapat pula mengatakan bahwa kanker merupakan ‘pembayaran di muka’ untuk kematian yang tak terhindarkan, yang memberikan rasa tak sedap akan kenyataan mengenai kematian kita. Kanker merupakan sebuah rambu yang mengacu pada sesuatu yang lebih besar: musuh terakhir yang mesti Anda hadapi. Tapi Kristus telah mengalahkan musuh terakhir ini: I Korintus 15. Kematian telah ditenggelamkan oleh kemenangan. Penyakit kanker hanyalah salah satu kelompok pengintai musuh yang tengah berpatroli. Ia tak memiliki kekuatan akhir bila Anda adalah anak kebangkitan, jadi Anda dapat menentangnya berhadap-hadapan.
5. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda berpikir bahwa ”mengalahkan” kanker berarti bertahan hidup bukannya meninggikan Allah. Rancangan iblis dan Allah atas penyakit kanker Anda tidaklah sama. Iblis berencana untuk menghancurkan cintamu pada Kristus. Allah merancang untuk memperdalam cintamu pada Kristus. Penyakit kanker tidak menang bila Anda meninggal. Ia menang bila Anda gagal meninggikan Kristus. Rancangan Allah adalah untuk memutuskan Anda dari sokongan duniawi dan memberi makan Anda dalam kecukupan Kristus. Ia dimaksudkan untuk menolong Anda untuk berkata dan merasakan,“Segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya.” Dan untuk mengetahui bahwa karenanya, “Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 3:8; 1:21).
- DP: Meninggikan Kristus menunjukkan dua kegiatan utama iman: kebutuhan mendesak dan sukacita penuh. Banyak pemazmur berseru dalam ”nada minor”: kita meninggikan Penyelamat kita dengan meminta-Nya untuk menyelamatkan kita dari masalah nyata, dosa nyata, penderitaan nyata, kesedihan nyata. Banyak pula pemazmur yang bersenandung dalam ’nada mayor’: kita meninggikan Penyelamat kita dengan bersukacita di dalam Dia, mengasihi Dia, bersyukur pada-Nya untuk semua berkat-Nya bagi kita, bersukacita karena pengorbanan-Nya adalah hal paling berarti di dunia dan bahwa Ia-lah yang memegang keputusan akhir. Dan banyak pemazmur memulai dengan satu nada serta diakhiri dengan nada lainnya. Meninggikan Kristus bukanlah monokromatis; Anda menjalani keseluruhan spektrum pengalaman manusia bersama-Nya. ’Mengalahkan’ kanker adalah hidup dengan menyadari bahwa Bapa kita memiliki perhatian pada anak yang dikasihi-Nya, karena Ia mengetahui apa adanya Anda, bahwa Anda hanyalah debu. Kristus Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Hidup adalah untuk mengenal-Nya, yang kita tahu pasti untuk dikasihi.
6. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda menghabiskan terlalu banyak waktu dengan membaca mengenai kanker dan tidak cukup waktu untuk membaca mengenai Allah.
Tidaklah salah untuk mengetahui hal-hal mengenai kanker. Ketidakpedulian bukanlah suatu kebaikan. Akan tetapi godaan untuk mengetahui lebih dan lebih banyak lagi serta kurangnya hasrat untuk mengenal Allah lebih dan lebih lagi merupakan gejala ketidakpercayaan. Kanker dimaksudkan untuk menyadarkan kita akan realita Allah. Ia dimaksudkan untuk menanamkan perasaan dan kekuatan di balik perintah, “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan” (Hosea 6:3). Ia dimaksudkan untuk menyadarkan kita akan kebenaran Daniel 11:32,” Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.” Ia dimaksudkan untuk menumbuhkan pohon ek yang tak tergoyahkan dan tak dapat dihancurkan dalam diri kita: “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1:2). Sungguh suatu penyia-nyiaan penyakit kanker bila siang dan malam kita membaca mengenai kanker dan tidak mengenai Allah.
- DP: Apa yang berlaku bagi bacaanmu juga berlaku bagi percakapanmu dengan orang lain. Orang lain kerap kali mengungkapkan perhatian dan kepedulian mereka dengan bertanya tentang kesehatan Anda. Itu sesuatu yang baik, akan tetapi dengan mudah percakapan terhenti sampai di situ. Jadi beritahu mereka secara terbuka tentang sakit Anda, mintalah doa dan bimbingan mereka, namun kemudian ubahlah arah percakapan dengan memberitahu mereka tentang apa yang Allah lakukan untuk menopang Anda secara tulus melalui 10.000 belas kasih. Robert Murray McCheyne berkata dengan arif,”Untuk setiap satu orang yang melihat dosamu, alihkan sepuluh pandangan pada Kristus.” Ia mengecam kecenderungan kita untuk membalikkan perbandingan 10:1 itu dengan meratapi kegagalan kita dan melupakan Allah yang Mahakasih. Apa yang dikatakan McCheyne mengenai dosa-dosa kita dapat pula kita terapkan pada penderitaan kita. Untuk setiap satu kalimat yang Anda katakan pada orang lain mengenai penyakit kanker Anda, katakanlah sepuluh kalimat mengenai Allahmu, dan harapanmu, dan apa yang tengah diajarkan-Nya, dan berkat-berkat kecil setiap harinya. Untuk setiap jam yang Anda luangkan untuk mempelajari ataupun berdiskusi mengenai penyakit kanker Anda, luangkanlah 10 jam untuk mempelajari dan berdiskusi dan melayani Allahmu. Kaitkanlah semua yang Anda pelajari mengenai kanker kembali kepada-Nya dan tujuan-Nya, maka Anda tak akan menjadi terobsesi.
7. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda membiarkannya menenggelamkan Anda dalam kesendirian dan bukannya memperdalam hubungan Anda dengan kasih nan nyata.
Ketika Epaphroditus membawa hadiah bagi Paulus yang dikirim oleh gereja Filipi, iapun sakit dan hampir meninggal. Paulus menyampaikan pada orang-orang Filipi,”Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.” (Filipi 2:26-27). Sungguh respon yang luar biasa! Tidaklah dikatakan bahwa mereka susah hati karena ia sakit, namun ia bersusah hati karena mereka mendengar bahwa ia sakit. Itulah jenis hati yang dimaksudkan Allah untuk dibentuk melalui kanker: kebaikan yang mendalam, hati yang penuh kasih kepada orang lain. Jangan sia-siakan penyakit kanker Anda dengan menarik diri.
- DP: Budaya kita adalah gentar menghadapi kematian. Ia diobsesikan dengan obat-obatan. Ia mengidolakan masa muda, kesehatan, dan energi. Ia berusaha menyembunyikan kelemahan ataupun ketidaksempurnaan. Anda akan membawa banyak berkat bagi orang lain dengan hidup terbuka dan percaya penuh, dan penuh kasih dalam kelemahanmu. Sebaliknya, melibatkan diri ke dalam suatu hubungan ketika Anda terluka dan lemah sesungguhnya akan memperkuat orang lain. ‘Satu sama lain’ adalah merupakan jalan dua arah pemberian yang murah hati dan penerimaan yang penuh syukur. Kebutuhan Anda memberikan kesempatan bagi yang lain untuk mengasihi. Dan karena kasih selalu merupakan tujuan Allah di dalam Anda, Anda pun akan mempelajari pelajaran-Nya yang terbaik dan terindah ketika Anda menemukan cara sederhana untuk menunjukkan kepedulian pada sesama bahkan di kala Anda dalam keadaan paling lemah. Kelemahan besar yang mengancam kehidupan terbukti mampu membebaskan dengan luar biasa. Tak ada hal lain untuk dilakukan kecuali untuk dicintai oleh Allah dan sesama, dan untuk mencintai Allah dan sesama.
8. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda berduka seperti mereka yang tak berpengharapan
Paulus menggunakan ungkapan ini dalam kaitannya dengan mereka yang telah kehilangan orang-orang terkasih: “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berduka cita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.” (I Tesalonika 4:13). Ada dukacita saat kematian. Bahkan bagi orang-orang percaya yang meninggal, ada rasa kehilangan sementara – kehilangan tubuh, dan kehilangan mereka yang dikasihi, juga kehilangan pelayanan di dunia. Namun duka itu berbeda – ia dipenuhi dengan harapan. “Dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.” (II Korintus 5:8). Jangan sia-siakan kanker Anda dengan meratap seperti mereka yang tidak memiliki harapan.
- DP: Tunjukkanlah pada dunia cara berduka yang lain ini. Paulus berkata bahwa ia pasti merasakan “duka di atas duka” jika temannya Epaphroditus telah meninggal. Ia telah berduka, merasakan sakit yang dalam akan sakitnya sang sahabat. Ia akan berduka lebih dalam bila sahabatnya meninggal. Akan tetapi, duka yang penuh kasih, tulus, dan berorientasi pada Allah dibarengi dengan “selalu bersukacita” dan “damai Allah yang melampaui pengertian” dan “menunjukkan kepedulian yang tulus akan kebaikanmu.” Bagaimana mungkin rasa sakit hati dibarengi dengan kasih, sukacita, damai, dan kesadaran akan tujuan hidup yang tak terhancurkan? Dalam logika terdalam dari iman, ini amatlah masuk akal. Bahkan, karena Anda memiliki harapan, Anda dapat merasakan penderitaan hidup ini lebih berat: duka di atas duka. Sebaliknya, duka yang tanpa harapan seringkali memilih penyangkalan ataupun pelarian atau kesibukan sebab ia tak mampu menghadapi kenyataan tanpa menjadi tertekan. Dalam Kristus, Anda memahami hal apa yang menjadi ancaman, dan karenanya Anda merasakan sepenuhnya apa yang salah dengan dunia yang fana ini. Anda tidak menerima rasa sakit dan kematian selaku kebenaran. Anda mengasihi apa yang baik, dan membenci apa yang jahat. Bagaimanapun, Anda mengikuti citra “seseorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan.” Namun Yesus memilih salib-Nya dengan sukarela “ganti sukacita yang disediakan bagi Dia.” Ia hidup dan mati dalam pengharapan yang menjadi kenyataan. Rasa sakit-Nya tidak dibungkam oleh penyangkalan ataupun pengobatan, ataupun dinodai oleh keputusasaan, ketakutan, ataupun pergumulan demi secercah harapan yang mungkin mengubah keadaan-Nya. Janji terakhir Yesus meluap dengan kegembiraan akan harapan yang kokoh di tengah-tengah duka: ”Sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.” (dipilih dari Yohanes 15-17).
9. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda memandang dosa sama seperti sebelumnya.
Apakah Anda memandang dosa semenarik sebelum Anda menderita kanker? Bila demikian berarti Anda menyia-nyiakan penyakit kanker Anda. Penyakit kanker dirancang untuk menghancurkan selera akan dosa. Kesombongan, keserakahan, hasrat, kebencian, enggan mengampuni, ketidaksabaran, kemalasan, penundaan – semuanya ini adalah musuh yang dimaksudkan untuk diserang oleh kanker. Jangan hanya berpikir tentang berjuang melawan kanker. Pikirkanlah pula berjuang bersama kanker. Semua hal tersebut adalah musuh-musuh terbesar dibandingkan dengan penyakit kanker. Jangan sia-siakan kekuatan kanker untuk menghancurkan musuh-musuh ini. Biarkanlah kehadiran kekekalan membuat dosa-dosa waktu sebagai hal yang sia-sia sebagaimana layaknya mereka. ”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” (Lukas 9:25).
- DP: Penderitaan sungguh ditujukan untuk memenangkan Anda dari dosa dan memperkuat iman Anda. Bila Anda tak ber-Tuhan, maka penderitaan memperbesar dosa. Akankah Anda menjadi semakin pahit, putus asa, ketagihan, ketakutan, kalut, menghindar, sentimental, dan tak bertuhan dalam menjalani hidup? Akankah Anda berpura-pura bahwa ini adalah urusan biasa? Akankah Anda disadarkan pada kematian, menurut istilah Anda? Akan tetapi bila Anda milik Allah, maka penderitaan dalam tangan Kristus akan mengubahkan Anda, selalu perlahan-lahan, terkadang cepat. Anda disadarkan pada kehidupan dan kematian menurut istilah-Nya. Ia akan melembutkan Anda, menyucikan Anda, membersihkan Anda dari kesombongan. Ia akan membuat Anda membutuhkan-Nya dan mengasihi Dia. Ia mengatur kembali prioritas Anda sehingga hal utama seringkali datang lebih dulu. Ia akan berjalan bersama Anda. Tentu saja Anda sesekali akan gagal, barangkali terperangkap oleh kegeraman atau kemuraman, pelarian atau ketakutan. Namun Ia akan selalu menopangmu ketika Anda terjatuh. Musuh di dalam diri Anda – kanker moral yang 10.000 kali lebih mematikan daripada kanker fisik Anda – akan mati seiring dengan pencarian berkesinambungan dan penemuan Anda akan Penyelamat Anda: ”Oleh karena nama-Mu, ya Tuhan, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu. Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.” (Mazmur 25)
10. Anda akan menyia-nyiakan penyakit kanker Anda bila Anda gagal mempergunakannya sebagai cara untuk bersaksi akan kebenaran dan kebesaran Kristus.
Kaum Kristen berada di suatu tempat bukan karena kebetulan semata. Ada alasan-alasannya mengapa kita berada di mana kita berada. Pertimbangkanlah apa yang Yesus katakan mengenai keadaan di luar rencana yang menyakitkan: “Kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.” (Lukas 21:12-13). Demikian pula dengan penyakit kanker. Ini akan menjadi sebuah kesempatan untuk bersaksi. Kristus sungguh layak disembah. Inilah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa Ia lebih berharga daripada hidup. Jangan sia-siakan itu.
- DP: Yesus adalah hidupmu. Di hadapan-Nyalah semuanya akan berlutut. Ia telah mengalahkan kematian selamanya. Ia akan menyelesaikan apa yang telah Ia mulai. Biarkanlah sinarmu bercahaya karena kau hidup di dalam-Nya, oleh-Nya, melalui-Nya, dan untuk-Nya. Salah satu himne lama gereja mengungkapkannya seperti ini:
- Kritus besertaku,
- Kristus di dalamku,
- Kristus di belakangku,
- Kristus di hadapanku,
- Kristus di sisiku,
- Kristus memenangkanku,
- Kristus melegakan dan memulihkanku,
- Kristus di bawahku,
- Kristus di atasku,
- Kristus dalam diam,
- Kristus dalam bahaya,
- Kristus dalam hati semua yang mengasihi aku,
- Kristus dalam mulut teman dan orang-orang asing
- (dari ”I bind unto myself the name”).
Melalui penyakit kanker Anda, Anda akan membutuhkan saudara-saudari Anda untuk bersaksi tentang kebenaran dan kebesaran Kristus, untuk berjalan bersama Anda, untuk memelihara iman di samping Anda, untuk mencintai Anda. Dan Anda pun dapat berbuat hal yang sama bersama mereka dan orang-orang lainnya, menjadi hati yang mengasihi dengan kasih Kristus dan mulut yang dipenuhi pengharapan, baik bagi sahabat maupun orang-orang asing.
Ingatlah bahwa Anda tidak akan dibiarkan sendirian. Anda akan memperoleh pertolongan yang Anda butuhkan. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19).
Pastur John