This Great Salvation/The Wrath of God/id

From Gospel Translations

(Difference between revisions)
Jump to:navigation, search
Line 1: Line 1:
-
<o:p> </o:p>
+
{{info|Murka Allah}}  
-
 
+
-
{| class="MsoNormalTable" border="0" cellpadding="0" style="mso-cellspacing:1.5pt"
+
-
|- style="mso-yfti-irow:0;mso-yfti-firstrow:yes;mso-yfti-lastrow:yes"
+
-
| style="padding:.75pt .75pt .75pt .75pt" |
+
-
== Isi<span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 102, 255);">
+
-
</span> ==
+
-
 
+
-
<span class="toctoggle">[[[javascript:toggleToc()&#124;hide]]]</span>
+
-
 
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#The_Wrath_of_God <span class="tocnumber">1</span> Murka Allah]
+
-
*<span class="tocnumber"><u><span style="color:blue">1.1</span></u></span> <span class="toctext"><u><span style="color:blue">Menoleh ke Kaca Spion</span></u></span>
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#Stuck_in_the_Stone_Age <span class="tocnumber">1.2</span> <span class="toctext">Terjebak di Zaman Batu</span>]
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#When_Sin_and_Holiness_Collide <span class="tocnumber">1.3</span> <span class="toctext">Ketika Dosa dan
+
-
</span>
+
-
 
+
-
        Kekudusan Bertubrukan]
+
-
 
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#Unfelt_Needs <span class="tocnumber">1.4</span> <span class="toctext">Keperluan yang Tidak
+
-
</span>
+
-
 
+
-
        Terasakan]
+
-
 
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#Never_Lose_Touch <span class="tocnumber">1.5</span> Jangan Pernah Kehilangan Kontrol]
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#Group_Discussion <span class="tocnumber">1.6</span> <span class="toctext">Diskusi Kelompok</span>]
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#Recommended_Reading <span class="tocnumber">1.7</span> Bacaan Yang Direkomendasi]
+
-
*[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#Notes <span class="tocnumber">1.8</span> <span class="toctext">Catatan</span>]
+
-
 
+
-
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
|}
+
-
 
+
-
= &lt;script type="text/javascript"&gt;
+
-
 
+
-
if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "show"; var tocHideText = "hide"; showTocToggle(); }  
+
-
&lt;/script&gt;[[|]]<span class="editsection">[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=1 edit]]</span> Murka Allah =
+
Literatur Kristen yang paling popuplar pada saat ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan “self-esteem” (Rasa harga diri). Tetapi subyek yang berhubungan dengan dosa sering sekali terlupakan bahkan terkadang ditentang habis-habisan. Seorang penulis Kristen Mengatakan “Jika kita menganggap dosa sebagai pemberontakan terhadap Tuhan maka tindakan kita merupakan tindakan yang sangat rendah dan juga penghinaan atas derajat manusia.” Walaupun saya menghargai kejujuran orang ini, tetapi saya sangat khawatir akan pandangannya dan orang-orang yang mendukung pandangan tersebut. Karena pandangan ini sangat tidaklah Alkitabiah. Hal ini akan menghalangi kita untuk memahami keseriusan dari dosa, realita dari murka dan pentingnya salib.{{LeftInsert|'''Pelajaran Tambahan:'''<br>Mari kita tingkatkan pandangan yang tepat akan diri kita self-image (dan menghancurkan rasa harga diri) dengan membahas ulang 1 Raja-raja 8:46, Yeremia 17:9, Roma 3:10-18, 23, dan 1 Yohanes 1:8}}Yesus tidak menempuh salib untuk melepaskan kita dari harga diri kita yang rendah (low self esteem), tetapi dari sesuatu yang jauh lebih serius: yaitu murka Allah dan kenyataan akan dosa, kuasa dan hukuman dari dosa (dimana in berhubungan dengan kecongkakan, atau rasa harga diri yang berlebihan, yang sungguh memiliki peranan yang besar dalam hidup kita).
-
Literatur Kristen yang paling popuplar pada saat ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan “self-esteem” (Rasa harga diri). Tetapi subyek yang berhubungan dengan dosa sering sekali terlupakan bahkan terkadang ditentang habis-habisan. Seorang penulis Kristen Mengatakan “Jika kita menganggap dosa sebagai pemberontakan terhadap Tuhan maka tindakan kita merupakan tindakan yang sangat rendah dan juga penghinaan atas derajat manusia.” Walaupun saya menghargai kejujuran orang ini, tetapi saya sangat khawatir akan pandangannya dan orang-orang yang mendukung pandangan tersebut. Karena pandangan ini sangat tidaklah Alkitabiah. Hal ini akan menghalangi kita untuk memahami keseriusan dari dosa, realita dari murka dan pentingnya salib.
+
Untuk memahami bagaimana kasih karunia yang sangat besar tersebut maka kita juga harus memahami bahwa dampak dari dosa merupakan <span style="">&nbsp;</span>hal yang serius. Untuk menghargai cinta Tuhan, maka kita harus memahami dahulu kemurkaan-Nya. Segala sesuatu yang kita lakukan untuk mengevaluasi dosa kita secara nyata— dan akibat dari dosa yang sangat mengerikan tersebut — merupakan langkah yang penting di saat kita menelusuri doktrin tentang pembenaran (justification).  
-
 
+
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Pelajaran</span>''' Tambahan:&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
<span style="font-size:7.0pt">Mari kita tingkatkan pandangan yang tepat akan diri
+
-
kita –self- image (dan menghancurkan rasa harga diri) dengan membahas ulang 1
+
-
Raja-raja 8:46, Yeremia 17:9, Roma 3:10-18, 23, dan 1 Yohanes 1:8&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>
+
-
 
+
-
Yesus tidak menempuh salib untuk melepaskan kita dari harga diri kita yang rendah (low self esteem), tetapi dari sesuatu yang jauh lebih serius: yaitu murka Allah dan kenyataan akan dosa, kuasa dan hukuman dari dosa (dimana in berhubungan dengan kecongkakan, atau rasa harga diri yang berlebihan, yang sungguh memiliki peranan yang besar dalam hidup kita).
+
-
 
+
-
Untuk memahami bagaimana kasih karunia yang sangat besar tersebut maka kita juga harus memahami bahwa dampak dari dosa merupakan <span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>hal yang serius. Untuk menghargai cinta Tuhan, maka kita harus memahami dahulu kemurkaan-Nya. Segala sesuatu yang kita lakukan untuk mengevaluasi dosa kita secara nyata— dan akibat dari dosa yang sangat mengerikan tersebut — merupakan langkah yang penting di saat kita menelusuri doktrin tentang pembenaran (justification).  
+
-
 
+
-
=== [[|]]<span class="editsection">[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=2 edit]]</span> Menoleh ke Kaca Spion  ===
+
-
 
+
-
<span style="font-size:7.0pt">Kalau anda adalah seorang pengurus/ koordinator dari KKR
+
-
yang dibawa oleh Yesus, yaitu: “Mesias A.D. ‘32”, Manakah diantara kotbah – Nya
+
-
yang akan anda edit?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>
+
-
 
+
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">Jikalau seseorang datang
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    kepada-Ku ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
+
-
    saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia
+
-
    tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:16)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">“Tetapi Yesus berkata:
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang,
+
-
    tidak<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>layak untuk kerajaan Allah.” (Lukas9:62)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">Berbahagialah kamu, jika
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang
+
-
    jahat. (Matius 5:11)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">Tetapi Yesus berkata
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    kepadanya: “biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau,
+
-
    pergilah dan beritakanlah kerajaan Allah di mana-mana.” (Lukas 9:60)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">“Sekali lagi aku berkata
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”. (Matius:&lt;st1:time minute="24" hour="19" w:st="on"&gt;19:24&lt;/st1:time&gt;)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">“Jangan kamu menyangka,
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    bahawa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk
+
-
    membawa damai, melainkan pedang.” (Matius 10:34)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
-
 
+
-
*<span style="font-size:7.0pt">Tetapi aku berkata
+
-
</span>
+
-
 
+
-
    kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,
+
-
    melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu , berilah juga kepadanya
+
-
    pipi kirimu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil,
+
-
    berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Matius 5:39, 41) (Tidakkah kamu
+
-
    merasa gembira kalau Yesus bkan seorang politikus?)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;
+
 +
=== Menoleh ke Kaca Spion  ===
 +
<div class="rcall">Kalau anda adalah seorang pengurus/koordinator dari KKR yang dibawa oleh Yesus, yaitu: “Mesias A.D. ‘32”, Manakah diantara kotbah – Nya yang akan anda edit?
 +
*"Jikalau seseorang datang kepada-Ku ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." (Lukas 14:16)
 +
*Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah.” (Lukas9:62)
 +
*"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat." (Matius 5:11)
 +
*Tetapi Yesus berkata kepadanya: "biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah kerajaan Allah di mana-mana." (Lukas 9:60)
 +
*"Sekali lagi aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui<span style="">&nbsp; </span>lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”. (Matius 19:24)
 +
*"Jangan kamu menyangka, bahawa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang." (Matius 10:34)
 +
*Tetapi aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu , berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Matius 5:39,41)(Tidakkah kamu merasa gembira kalau Yesus bkan seorang politikus?)
 +
</div>
“Jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Memikirkan keajaiban akan process pembaruan (regeneration) sesungguhnya memberikan kita alasan untuk bergembira. Jika kita tidak sering melihat kebelakang, mengingat siapa kita sebelum belas-kasihan (mercy) Tuhan yang memperbaharui (regenerate) kita, maka sorak sorai kita akanlah terkesan sangat palsu. Seperti yang sering diutarakasn oleh Martin Luther, “ Seseorang harus berhadapan dan melawan segala keberdosaannya habis-habisan sebelum ia bisa menikmati kenyamanan dari keselamatan (salvation)  
“Jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Memikirkan keajaiban akan process pembaruan (regeneration) sesungguhnya memberikan kita alasan untuk bergembira. Jika kita tidak sering melihat kebelakang, mengingat siapa kita sebelum belas-kasihan (mercy) Tuhan yang memperbaharui (regenerate) kita, maka sorak sorai kita akanlah terkesan sangat palsu. Seperti yang sering diutarakasn oleh Martin Luther, “ Seseorang harus berhadapan dan melawan segala keberdosaannya habis-habisan sebelum ia bisa menikmati kenyamanan dari keselamatan (salvation)  
Dalam satu ayat singkat Paulus memaparkan persengketaan yang ada diantara kita dan Tuhan sebelum kita menjadi Kristen: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” (Kolose 1:21). Rasa perlu yang multak dan keuntungan yang sangat jelas yang didapatkan dari pembenaran (Justification) haruslah menjadi focus kita ketika kita mencerna ayat yang sangat menyedihkan tersebut.  
Dalam satu ayat singkat Paulus memaparkan persengketaan yang ada diantara kita dan Tuhan sebelum kita menjadi Kristen: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” (Kolose 1:21). Rasa perlu yang multak dan keuntungan yang sangat jelas yang didapatkan dari pembenaran (Justification) haruslah menjadi focus kita ketika kita mencerna ayat yang sangat menyedihkan tersebut.  
-
'''Hidup Jauh dari Allah. '''<span style="mso-bidi-font-weight:bold">Paulus
+
'''Hidup Jauh dari Allah.''' Paulus memaparkan hal ini lebih jauh dalam suratnya ke gereja Ephesus city: “bahwa waktu itu kamu Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, pengharapan dan &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; Allah di dunia.” Kita dijauhkan dari Tuhan &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; memiliki sensitivitas akan kenyataan dosa. Seperti yang disampaikan oleh Peter T. O Brien, kita biasanya terus menerus dan selalu bersikeras untuk tidak berada didalam satu keselarasan (harmony) dengan Tuhan”&lt;/span&gt;<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-0 [1]]</sup><span style="">&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
memaparkan hal ini lebih jauh dalam suratnya ke gereja &lt;st1:city w:st="on"&gt;Ephesus&lt;/st1:city&gt;:
+
-
“bahwa waktu itu kamu &lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt; Kristus, tidak
+
-
termasuk kewargaan &lt;st1:country-region w:st="on"&gt;Israel&lt;/st1:country-region&gt;
+
-
dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, &lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt; pengharapan dan &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; Allah di dunia.” Kita dijauhkan dari
+
-
Tuhan &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt;
+
-
memiliki sensitivitas akan kenyataan dosa. Seperti yang disampaikan oleh Peter
+
-
T. O Brien, kita biasanya terus menerus dan selalu bersikeras untuk tidak berada
+
-
didalam satu keselarasan (harmony) dengan Tuhan”</span><sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-0 [1]]</sup><span style="mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
-
Pada saat ini, aku meragukan bahwa anda yang sekarang sadar bahwa anda dahulu <span style="mso-bidi-font-weight:bold">terus menerus dan selalu
+
Pada saat ini, aku meragukan bahwa anda yang sekarang sadar bahwa anda dahulu <span style="">terus menerus dan selalu
bersikeras. Sebelum saya menjadi Kristen saya secara total tidak sadar akan hidup
bersikeras. Sebelum saya menjadi Kristen saya secara total tidak sadar akan hidup
saya yang terpisahkan dari Tuhan. Saya dahulu sepenuhnya memiliki komitmen
saya yang terpisahkan dari Tuhan. Saya dahulu sepenuhnya memiliki komitmen
Line 126: Line 31:
Adapun kita merasakan keterpisahan kita ataupun tidak merasakannya pada waktu tersebut, kitab menyatakan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang mendalam untuk dapat berdamai dengan Tuhan. Keterasingan kita sangatlah multak. Kalau bukan karena interupsi dari belaskasihan Allah, maka kita akan terpisahkan dari-Nya untuk kekekalan. Tidak ada yang dapat kita lakukan lagi untuk merubah status “diasingkan/terpisah” kita.  
Adapun kita merasakan keterpisahan kita ataupun tidak merasakannya pada waktu tersebut, kitab menyatakan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang mendalam untuk dapat berdamai dengan Tuhan. Keterasingan kita sangatlah multak. Kalau bukan karena interupsi dari belaskasihan Allah, maka kita akan terpisahkan dari-Nya untuk kekekalan. Tidak ada yang dapat kita lakukan lagi untuk merubah status “diasingkan/terpisah” kita.  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Renungkan Roma 1:28-32 </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Dan karena mereka tidak
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Renungkan Roma 1:28-32 </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Dan karena mereka tidak
merasa perlu untuk mengakui Alah, maka Allah menyerahkan mereka kepada
merasa perlu untuk mengakui Alah, maka Allah menyerahkan mereka kepada
pikira-pikiran terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh
pikira-pikiran terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh
Line 138: Line 43:
mereka juga setuju dengan apa yang mereka lakukan.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
mereka juga setuju dengan apa yang mereka lakukan.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Kalimat ini tidak menunjukan
+
<span style="font-size: 7pt;">Kalimat ini tidak menunjukan
sekelompok orang yang paling berdosa di dunia --- Kalimat tersebut menjelaskan
sekelompok orang yang paling berdosa di dunia --- Kalimat tersebut menjelaskan
kondisi natural dari setiap orang yang tidak pernah mengalami pembaruan
kondisi natural dari setiap orang yang tidak pernah mengalami pembaruan
Line 146: Line 51:
2:1-3.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
2:1-3.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
'''Yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran. '''<span style="mso-bidi-font-weight: bold">Desas desus yang terus ada dan yang sangat popular yaitu “manusia pada
+
'''Yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran. '''<span style="">Desas desus yang terus ada dan yang sangat popular yaitu “manusia pada
-
dasarnya adalah baik (</span>man is essentially good). Memang kita membuat kesalahan, tetapi secara keseluruhan kita adalah orang-orang yang cukup baik. Setiap orang yang mempercayai mitos tersebut merupakan orang-orang yang tidak pernah memberikan perhatian mereka secara penuh dalam hal tersebut. Seperti yang telah diutarakan oleh Paulus secara jelas ke umat di Kolose, kita bukanlah rekan dari Tuhan (God’s Allies) dan juga bukan merupakan orang yang berada di posisi yang netral. R.C. Lucas mengatakan bahwa kita selalu bersikap menentang (antagonistic), bukan hanya tidak perduli (apathetic).”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-1 [2]] </sup>Teologian Anthony Hoekema memberikan suatu pendapat yang bagus dalam pernyataannya: “Dosa secara mendasar (fundamentally) merupakan perlawanan (opposition) kepada Tuhan, pemberontakan terhadap Tuhan, yang berakar dari rasa benci terhadap Tuhan.”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-2 [3]]</sup><span style="mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
dasarnya adalah baik (</span>man is essentially good). Memang kita membuat kesalahan, tetapi secara keseluruhan kita adalah orang-orang yang cukup baik. Setiap orang yang mempercayai mitos tersebut merupakan orang-orang yang tidak pernah memberikan perhatian mereka secara penuh dalam hal tersebut. Seperti yang telah diutarakan oleh Paulus secara jelas ke umat di Kolose, kita bukanlah rekan dari Tuhan (God’s Allies) dan juga bukan merupakan orang yang berada di posisi yang netral. R.C. Lucas mengatakan bahwa kita selalu bersikap menentang (antagonistic), bukan hanya tidak perduli (apathetic).”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-1 [2]] </sup>Teologian Anthony Hoekema memberikan suatu pendapat yang bagus dalam pernyataannya: “Dosa secara mendasar (fundamentally) merupakan perlawanan (opposition) kepada Tuhan, pemberontakan terhadap Tuhan, yang berakar dari rasa benci terhadap Tuhan.”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-2 [3]]</sup><span style="">&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Kita memiliki illusi bahwa waktu akan membatalkan/ menghilangkan dosa. Saya telah mendengar banyak dari orang lain dan saya juga melihatnya dalam diri saya ketika saya menghitung kekejaman dan kesalahan yang telah saya lakukan ketika saya masih muda, seolah-olah hal tersebut tidak ada hubungannya dengan saat ini, Tetapi waktu tidak dapat melakukan apa-apa terhadap kenyataan ataupun perasaan bersalah<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>yang muncul dari dosa. <sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-3 [4]]</sup>” - C.S. Lewis&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>“Kita memiliki illusi bahwa waktu akan membatalkan/ menghilangkan dosa. Saya telah mendengar banyak dari orang lain dan saya juga melihatnya dalam diri saya ketika saya menghitung kekejaman dan kesalahan yang telah saya lakukan ketika saya masih muda, seolah-olah hal tersebut tidak ada hubungannya dengan saat ini, Tetapi waktu tidak dapat melakukan apa-apa terhadap kenyataan ataupun perasaan bersalah<span style="">&nbsp; </span>yang muncul dari dosa. <sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-3 [4]]</sup>” - C.S. Lewis&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
Sebelum anda menjadi Kristen anda membenci Tuhan. Saya juga begitu. Jangan kamu merasa bangga dan menipu dirimu akan pemikiran yang berbeda dengan pernyataan tadi. Anda tidak akan menghargai bahwa anda mencintai Dia sekarang jikakalau anda tidak menyadari bahwa anda membenci-Nya dahulu. Kejahatan ada didalam kebiasaanmu. Kita selalu mengasosiasikan kata “kejahatan (evil)” dengan kekejian yang dilakukan oleh Saddam Hussein ataupun Adolf Hitler. Namun segala sesuatu yang menentang maupun menolak otoritas dari Tuhan merupakan suatu bentuk kejahatan (Evil). Berdosa berarti menentang dan tidak menghiraukan hukum moral dari Tuhan. Ini bisa saja berhubungan dengan tujuan (motive), kelakuan ataupun tindakan. Dalam pandangan Tuhan, bahkan kelakuan kita yang “terbaik” berada pada suatu tingkat kekejian (evil).  
Sebelum anda menjadi Kristen anda membenci Tuhan. Saya juga begitu. Jangan kamu merasa bangga dan menipu dirimu akan pemikiran yang berbeda dengan pernyataan tadi. Anda tidak akan menghargai bahwa anda mencintai Dia sekarang jikakalau anda tidak menyadari bahwa anda membenci-Nya dahulu. Kejahatan ada didalam kebiasaanmu. Kita selalu mengasosiasikan kata “kejahatan (evil)” dengan kekejian yang dilakukan oleh Saddam Hussein ataupun Adolf Hitler. Namun segala sesuatu yang menentang maupun menolak otoritas dari Tuhan merupakan suatu bentuk kejahatan (Evil). Berdosa berarti menentang dan tidak menghiraukan hukum moral dari Tuhan. Ini bisa saja berhubungan dengan tujuan (motive), kelakuan ataupun tindakan. Dalam pandangan Tuhan, bahkan kelakuan kita yang “terbaik” berada pada suatu tingkat kekejian (evil).  
Line 159: Line 64:
Pada saat kita melakukan dosa kita akan terjerat kedalam masa lalu yang tidak mungkin lagi dapat diubah. Apapun yang di catat/ diketahui tentang diri kita selamanya penuh dengan cacat. Yang pada akhirnya Tuhan yang Maha Kuasa membuka dan melihat kembali catatan-catatan tersebut.  
Pada saat kita melakukan dosa kita akan terjerat kedalam masa lalu yang tidak mungkin lagi dapat diubah. Apapun yang di catat/ diketahui tentang diri kita selamanya penuh dengan cacat. Yang pada akhirnya Tuhan yang Maha Kuasa membuka dan melihat kembali catatan-catatan tersebut.  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Untuk pelajaran yang lebih lanjut: </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Bacalah Roma 1:18-21.''' '''Bisakah
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Untuk pelajaran yang lebih lanjut: </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Bacalah Roma 1:18-21.''' '''Bisakah
orang yang tidak pernah mendengarkan injil ataupun membaca Alkitab dapat
orang yang tidak pernah mendengarkan injil ataupun membaca Alkitab dapat
dituduh sebagai musuh Tuhan? Paparkan satu ataupun dua hal yang anda lakukan
dituduh sebagai musuh Tuhan? Paparkan satu ataupun dua hal yang anda lakukan
Line 166: Line 71:
secara singkat pandangan Tuhan atas perbuatan “baikmu” tersebut.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
secara singkat pandangan Tuhan atas perbuatan “baikmu” tersebut.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>'''  
+
'''<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>'''  
-
<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Pada suatu saat”, Kata R.C. Sproul, “kita semua terbelengu dalam satu pemikiran yang memprihatinkan, dimana kita semua akan berdiri dihadapan Tuhan yang akan menghakimi kita.<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>Rasa takut yang muncul tersebut datang dari kesadaran kita bahwa kita tidak akan dapat mendengar kata: “Tidak bersalah’”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-4 [5]] </sup>Masa lalu kita akan terus menghantui kita dan disebabkan dari tindakan kita yang terus membantah otoritas Tuhan dari waktu ke waktu. Kita tidak lagi memiliki dalih. Walau pun Tuhan adalah Tuhan yang berbelas kasian (mercy), Tuhan dalam keadilannya tidak akan mengacuhkan dan membiarkan pemberontakan kita. Dia akan meminta pertanggung jawaban kita.  
+
<span style="">&nbsp;</span>“Pada suatu saat”, Kata R.C. Sproul, “kita semua terbelengu dalam satu pemikiran yang memprihatinkan, dimana kita semua akan berdiri dihadapan Tuhan yang akan menghakimi kita.<span style="">&nbsp; </span>Rasa takut yang muncul tersebut datang dari kesadaran kita bahwa kita tidak akan dapat mendengar kata: “Tidak bersalah’”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-4 [5]] </sup>Masa lalu kita akan terus menghantui kita dan disebabkan dari tindakan kita yang terus membantah otoritas Tuhan dari waktu ke waktu. Kita tidak lagi memiliki dalih. Walau pun Tuhan adalah Tuhan yang berbelas kasian (mercy), Tuhan dalam keadilannya tidak akan mengacuhkan dan membiarkan pemberontakan kita. Dia akan meminta pertanggung jawaban kita.  
Apakah anda terbuai dalam status anda sebagai ciptaan yang baru (new creation) hingga anda telah melupakan bahwa anda telah terpisahkan dari Kristus? Apakah anda menyadari arti dari pengampunan atas murka Tuhan? Merenungi dosa kita dan murka Tuhan tidak akan membawa kita ke penghukuman, akan tetapi ia akan membawa kita ke penghargaan yang mendalam atas apa yang telah dicapai oleh Yesus ketika Ia disalib. Bila engkau tidak pernah merasa terpukul oleh ketidak bergunaan (unworthiness) anda, saya akan ragu bahwa anda menyadari ataupun menghargai kasih karunia dari Tuhan. Saya mempertanyakan hal ini kepada anda dengan sikap hormat, apakah sebenarnya anda sama sekali tidak mengenal dia.  
Apakah anda terbuai dalam status anda sebagai ciptaan yang baru (new creation) hingga anda telah melupakan bahwa anda telah terpisahkan dari Kristus? Apakah anda menyadari arti dari pengampunan atas murka Tuhan? Merenungi dosa kita dan murka Tuhan tidak akan membawa kita ke penghukuman, akan tetapi ia akan membawa kita ke penghargaan yang mendalam atas apa yang telah dicapai oleh Yesus ketika Ia disalib. Bila engkau tidak pernah merasa terpukul oleh ketidak bergunaan (unworthiness) anda, saya akan ragu bahwa anda menyadari ataupun menghargai kasih karunia dari Tuhan. Saya mempertanyakan hal ini kepada anda dengan sikap hormat, apakah sebenarnya anda sama sekali tidak mengenal dia.  
-
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=3 edit]]</span> Terjebak di Jaman Batu  ===
+
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=3 edit]]</span> Terjebak di Jaman Batu  ===
=== <span class="mw-headline">Stuck in the Stone Age </span>  ===
=== <span class="mw-headline">Stuck in the Stone Age </span>  ===
-
<span class="apple-style-span"><span style="font-size:7.5pt;color:black">"Pelanggaran
+
<span class="apple-style-span"><span style="font-size: 7.5pt; color: black;">"Pelanggaran
- pelanggaran hukum moral dalam bentuk apapun sama artinya dengan
- pelanggaran hukum moral dalam bentuk apapun sama artinya dengan
terang-terangan melawan Tuhan secara langsung.&nbsp; Pada saat kita tetap
terang-terangan melawan Tuhan secara langsung.&nbsp; Pada saat kita tetap
Line 182: Line 87:
yang integral dari keseluruhan gerakan resistansi (?), yaitu, dalam meyakinkan
yang integral dari keseluruhan gerakan resistansi (?), yaitu, dalam meyakinkan
natur ke-Allaha-an nya yang abstrak dan sangat krusial, dia diharuskan untuk
natur ke-Allaha-an nya yang abstrak dan sangat krusial, dia diharuskan untuk
-
ambil bagian dan sekaligus untuk melawan."</span></span><sup><span style="font-size:7.0pt;color:red"> </span></sup><sup><span style="font-size: 7.5pt;color:black">[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-5 [6]]</span></sup><span style="font-size:7.5pt;color:black">” -
+
ambil bagian dan sekaligus untuk melawan."</span></span><sup><span style="font-size: 7pt; color: red;"> </span></sup><sup><span style="font-size: 7.5pt; color: black;">[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-5 [6]]</span></sup><span style="font-size: 7.5pt; color: black;">” -
Bruce Milne<span class="apple-style-span">&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span></span>  
Bruce Milne<span class="apple-style-span">&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span></span>  
-
Murka Tuhan bukanlah merupakan topik pembicaraan yang popular bagi generasi “baby boomer” yang selalu terobsesi oleh pengembangan diri sendiri. Saya hingga saat ini tidak pernah mendengar Oprah Winfrey meluangkan waktu siarnya membahas tentang Murka Allah. Kebudayaan kita tidak akan pernah menganggapnya dengan serius. Ini seolah-olah dianggap sebagai satu pemikiran purba kala. Yang lebih menakutkan adalah kenyataan bahwa gereja juga melakukan hal yang sama terhadap subjek ini.<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>Banyak gereja tidak pernah mnyampaikan kotbah tentang murka Allah. Banyak para teolog mengabaikannya. Mereka merasa malu terhadap pemikiran jaman batu yang menekankan neraka dan kesengsaraan, kebanyakan diantara kita melunakan hal ini ataupun tidak mau percaya akan wujudnya hal tersebut. Hal yang sangat umum yang dapat kita lihat adalah penekanan cinta Tuhan yang berlebihan tanpa menghubungkannya dengan kekudusan-Nya dan murka-Nya  
+
Murka Tuhan bukanlah merupakan topik pembicaraan yang popular bagi generasi “baby boomer” yang selalu terobsesi oleh pengembangan diri sendiri. Saya hingga saat ini tidak pernah mendengar Oprah Winfrey meluangkan waktu siarnya membahas tentang Murka Allah. Kebudayaan kita tidak akan pernah menganggapnya dengan serius. Ini seolah-olah dianggap sebagai satu pemikiran purba kala. Yang lebih menakutkan adalah kenyataan bahwa gereja juga melakukan hal yang sama terhadap subjek ini.<span style="">&nbsp; </span>Banyak gereja tidak pernah mnyampaikan kotbah tentang murka Allah. Banyak para teolog mengabaikannya. Mereka merasa malu terhadap pemikiran jaman batu yang menekankan neraka dan kesengsaraan, kebanyakan diantara kita melunakan hal ini ataupun tidak mau percaya akan wujudnya hal tersebut. Hal yang sangat umum yang dapat kita lihat adalah penekanan cinta Tuhan yang berlebihan tanpa menghubungkannya dengan kekudusan-Nya dan murka-Nya  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Renungkan Roma 11:22. </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Bisakah anda menerima bahwa
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Renungkan Roma 11:22. </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Bisakah anda menerima bahwa
-
Tuhan memiliki suatu kekontrasan<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>dari sifatnya? Bagaimanakah caranya untuk mendemonstrasikan karakter- karakter tersebut?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
Tuhan memiliki suatu kekontrasan<span style="">&nbsp; </span>dari sifatnya? Bagaimanakah caranya untuk mendemonstrasikan karakter- karakter tersebut?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
Ketika kita semua mencoba menyembunyikan suatu segi dari Tuhan yang “memalukan” ini (yaitu murka Tuhan), kita mengirimkan tanda kepada kebudayaan kita bahwa: Tuhan tentunya mengerti, simpati, sabar, dan sentimental. Tuhan itu baik! Tuhan adalah “Cosmic Mr. Roger”, yang selalu siap untuk menyambut anda dengan senyuman yang hangat dan kata-kata yang menyamankan.  
Ketika kita semua mencoba menyembunyikan suatu segi dari Tuhan yang “memalukan” ini (yaitu murka Tuhan), kita mengirimkan tanda kepada kebudayaan kita bahwa: Tuhan tentunya mengerti, simpati, sabar, dan sentimental. Tuhan itu baik! Tuhan adalah “Cosmic Mr. Roger”, yang selalu siap untuk menyambut anda dengan senyuman yang hangat dan kata-kata yang menyamankan.  
-
<span style="font-size:7.0pt">Setiap ayat referensi di bawah ini memberikan diskripsi
+
<span style="font-size: 7pt;">Setiap ayat referensi di bawah ini memberikan diskripsi
khusus tentang kesengsaraan di neraka. Pada bagian kosong disamping setiap
khusus tentang kesengsaraan di neraka. Pada bagian kosong disamping setiap
ayat, namakanlah kondisi yang terungkap.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
ayat, namakanlah kondisi yang terungkap.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">Misalkan:&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">Misalkan:&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
*<span style="font-size:7.0pt">Ayub 18:17-19 <u>Ketidak
+
*<span style="font-size: 7pt;">Ayub 18:17-19 <u>Ketidak
-
</u></span><u></u>
+
</u></span>
-
<u></u>
+
 
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<br>
 +
 
 +
<u></u>
 +
 
 +
<u></u>  
  <u>    berhargaan yang penuh</u>&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
  <u>    berhargaan yang penuh</u>&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
-
*<span style="font-size:7.0pt">Yudas 13
+
*<span style="font-size: 7pt;">Yudas 13
</span>
</span>
 +
 +
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
-
*<span style="font-size:7.0pt">Wahyu
+
*<span style="font-size: 7pt;">Wahyu
</span>
</span>
 +
 +
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
     21____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
     21____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
-
*<span style="font-size:7.0pt">Lukas &lt;st1:time minute="24" hour="16" w:st="on"&gt;16:24&lt;/st1:time&gt;
+
*<span style="font-size: 7pt;">Lukas &lt;st1:time minute="24" hour="16" w:st="on"&gt;16:24&lt;/st1:time&gt;
</span>
</span>
 +
 +
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
-
*<span style="font-size:7.0pt">Matius &lt;st1:time minute="13" hour="22" w:st="on"&gt;22:13&lt;/st1:time&gt;
+
*<span style="font-size: 7pt;">Matius &lt;st1:time minute="13" hour="22" w:st="on"&gt;22:13&lt;/st1:time&gt;
</span>
</span>
 +
 +
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
-
*<span style="font-size:7.0pt">Wahyu &lt;st1:time minute="11" hour="14" w:st="on"&gt;14:11&lt;/st1:time&gt; ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
*<span style="font-size: 7pt;">Wahyu &lt;st1:time minute="11" hour="14" w:st="on"&gt;14:11&lt;/st1:time&gt; ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
*<span style="font-size:7.0pt">Daniel 12:2
+
*<span style="font-size: 7pt;">Daniel 12:2
</span>
</span>
 +
 +
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
 +
 +
<br>
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
     ____________________________&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>(Jawabannya ada pada Footnote.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-6 [7]]</sup>)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>(Jawabannya ada pada Footnote.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-6 [7]]</sup>)&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
Karena kita memiliki kesukaran untuk menghubungkan (mendamaikan) Murka dengan persepsi kita akan Tuhan yang penuh cinta, maka gereja dan kebudanyaan mencoba untuk menciptakan Tuhan dengan gambaran mereka sendiri. Tetapi ayat dari alkitab tidak pernah memungkiri Murka Tuhan. Nyatanya, A.W. Pink menitik beratkan bahwa referensi mengenai murka Tuhan dalam Alkitab lebih banyak dari pada kasih-Nya. Mungkin kita tidak banyak mengaris bawahi kalimat-kalimat tersebut, tetapi kita harus mulai untuk melakukannya. Kita harus memulai untuk mempelajari murka Allah dengan sungguh-sungguh lagi.  
Karena kita memiliki kesukaran untuk menghubungkan (mendamaikan) Murka dengan persepsi kita akan Tuhan yang penuh cinta, maka gereja dan kebudanyaan mencoba untuk menciptakan Tuhan dengan gambaran mereka sendiri. Tetapi ayat dari alkitab tidak pernah memungkiri Murka Tuhan. Nyatanya, A.W. Pink menitik beratkan bahwa referensi mengenai murka Tuhan dalam Alkitab lebih banyak dari pada kasih-Nya. Mungkin kita tidak banyak mengaris bawahi kalimat-kalimat tersebut, tetapi kita harus mulai untuk melakukannya. Kita harus memulai untuk mempelajari murka Allah dengan sungguh-sungguh lagi.  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Mitos yang paling merusak dari agama pada abad ke dua puluh di amerika adalah……Tidak ada murka pada Allah. Tidak ada lagi yang dapat mendorong &lt;st1:city w:st="on"&gt;gaya&lt;/st1:city&gt; <span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>hidup &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; Tuhan selain daripada mitos tersebut.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-7 [8]]</sup>” – R.C. Sproul&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>“Mitos yang paling merusak dari agama pada abad ke dua puluh di amerika adalah……Tidak ada murka pada Allah. Tidak ada lagi yang dapat mendorong &lt;st1:city w:st="on"&gt;gaya&lt;/st1:city&gt; <span style="">&nbsp;</span>hidup &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; Tuhan selain daripada mitos tersebut.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-7 [8]]</sup>” – R.C. Sproul&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
Paulus dan penulis Alkitab yang lain tidak pernah merasa berat untuk mengekpresikan murka Allah. Kenapa? Karena mereka tahu kalau untuk memahami perubahan dari pembenaran (Justification) harus dimulai dengan realita dari murka Allah. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; memahami kepastian dari murka Allah maka kita tidak dapat memahami perlunya pembenaran (Justification). &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; murka Allah, kita tidak akan memiliki kabar baik (Gospel). &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; murka Allah, kita tidak akan pernah merasa<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>perlu untuk dibenarkan (oleh Allah) di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.  
+
Paulus dan penulis Alkitab yang lain tidak pernah merasa berat untuk mengekpresikan murka Allah. Kenapa? Karena mereka tahu kalau untuk memahami perubahan dari pembenaran (Justification) harus dimulai dengan realita dari murka Allah. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; memahami kepastian dari murka Allah maka kita tidak dapat memahami perlunya pembenaran (Justification). &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; murka Allah, kita tidak akan memiliki kabar baik (Gospel). &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; murka Allah, kita tidak akan pernah merasa<span style="">&nbsp; </span>perlu untuk dibenarkan (oleh Allah) di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Untuk pelajaran yang lebih lanjut:</span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold"> Untuk melihat apa yang
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Untuk pelajaran yang lebih lanjut:</span>'''<span style="font-size: 7pt;"> Untuk melihat apa yang
dikatakan oleh Alkitab mengenai neraka, coba lihat Matius 3:12, 5:22 dan Markus
dikatakan oleh Alkitab mengenai neraka, coba lihat Matius 3:12, 5:22 dan Markus
9:47-49, Lukas 3:17, dan 2 Petrus 2:4.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
9:47-49, Lukas 3:17, dan 2 Petrus 2:4.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>'''  
+
'''<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>'''  
Sangat sukar untuk menyampaikan murka Tuhan secara efektif. Beberapa orang yang mencoba untuk menjelaskannya seolah-olah sangat menikmati horror yang akan datang menimpa orang-orang berdosa. Ini bukanlah menjadi satu sikap dari Tuhan maka kita juga tidak boleh bersikap demikian. Mungkin &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;surat&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; kabar lokal anda tidak akan mau untuk menyelidiki subjek dari kemurkaan Tuhan —Setidaknya tidak didalam cara yang Alkitabiah— jadi marilah kita bersama-sama menyelami apa yang disampaikan oleh Alkitab mengenai topik ini.  
Sangat sukar untuk menyampaikan murka Tuhan secara efektif. Beberapa orang yang mencoba untuk menjelaskannya seolah-olah sangat menikmati horror yang akan datang menimpa orang-orang berdosa. Ini bukanlah menjadi satu sikap dari Tuhan maka kita juga tidak boleh bersikap demikian. Mungkin &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;surat&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; kabar lokal anda tidak akan mau untuk menyelidiki subjek dari kemurkaan Tuhan —Setidaknya tidak didalam cara yang Alkitabiah— jadi marilah kita bersama-sama menyelami apa yang disampaikan oleh Alkitab mengenai topik ini.  
-
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=4 edit]]</span> Ketika Dosa dan Kekudusan Bertubrukan  ===
+
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=4 edit]]</span> Ketika Dosa dan Kekudusan Bertubrukan  ===
-
Jack Kevorkian dinyatakan sebagai “Doctor Death” (doctor maut) <span style="mso-tab-count:1">&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </span>oleh media ketika ia menggunakan alat khusus untuk membantu orang untuk bunuh diri. Saya tidak pernah melupakan waktu saya melihat cuplikan video dari Kerovian dan dua wanita, yang mereka buat sebelum nyawa mereka diambil. Wanita tersebut kelihatan sangat tenang ketika mereka menyampaikan keinginannya untuk mengakhiri nyawa mereka. Saya merasa sedih dan juga merasakan ke-ngerian. Mereka benar-benar tidak memiliki gambaran akan apa yang akan terjadi setelah kematian. Karena mereka tidak ingin untuk berhadapan dengan penyakit yang mengerogoti tubuh mereka. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; mereka sadar mereka memojokkan jiwa mereka ke murka Allah.  
+
Jack Kevorkian dinyatakan sebagai “Doctor Death” (doctor maut) <span style="">&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </span>oleh media ketika ia menggunakan alat khusus untuk membantu orang untuk bunuh diri. Saya tidak pernah melupakan waktu saya melihat cuplikan video dari Kerovian dan dua wanita, yang mereka buat sebelum nyawa mereka diambil. Wanita tersebut kelihatan sangat tenang ketika mereka menyampaikan keinginannya untuk mengakhiri nyawa mereka. Saya merasa sedih dan juga merasakan ke-ngerian. Mereka benar-benar tidak memiliki gambaran akan apa yang akan terjadi setelah kematian. Karena mereka tidak ingin untuk berhadapan dengan penyakit yang mengerogoti tubuh mereka. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; mereka sadar mereka memojokkan jiwa mereka ke murka Allah.  
Murka Allah sangat nyata. Dan sangat menakutkan. Ketika kekudusan-Nya dan dosa kita saling bertubrukan, maka hasil yang tidak dapat dihindari adalah Murka, Dimana J.I. Parker menyebutnya sebagai&nbsp;: “ Tindakan Tuhan yang tidak akan berubah dalam hukuman-Nya akan dosa”.  
Murka Allah sangat nyata. Dan sangat menakutkan. Ketika kekudusan-Nya dan dosa kita saling bertubrukan, maka hasil yang tidak dapat dihindari adalah Murka, Dimana J.I. Parker menyebutnya sebagai&nbsp;: “ Tindakan Tuhan yang tidak akan berubah dalam hukuman-Nya akan dosa”.  
Line 261: Line 382:
Tuhan tidak akan men-tolerir, ataupun dia hanya sekedar terganggu atas dosa kita. Novel horornya Stefen King seolah-olah hanya berupa puisi anak-anak bila dibandingkan dengan murka-Nya. Semakin banyak yang anda ketahui tentang Dia, semakin meningkat pula rasa takut anda kepada-Nya. Dan ini merupakan hal yang baik. Bila setiap orang yang ada pada generasi ini memiliki rasa takut akan Allah yang mendalam, maka pandangan akan dosa kita yang dangkal itu pun akan menjadi lebih dalam.  
Tuhan tidak akan men-tolerir, ataupun dia hanya sekedar terganggu atas dosa kita. Novel horornya Stefen King seolah-olah hanya berupa puisi anak-anak bila dibandingkan dengan murka-Nya. Semakin banyak yang anda ketahui tentang Dia, semakin meningkat pula rasa takut anda kepada-Nya. Dan ini merupakan hal yang baik. Bila setiap orang yang ada pada generasi ini memiliki rasa takut akan Allah yang mendalam, maka pandangan akan dosa kita yang dangkal itu pun akan menjadi lebih dalam.  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Ini sebagian disebabkan karena dosa tidak menimbulkan rmurka pada kita maka kita juga percaya bahwa dosa tidak akan menimbulkan murka Allah.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-8 [9]]</sup>” - R.W. Dale&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>“Ini sebagian disebabkan karena dosa tidak menimbulkan rmurka pada kita maka kita juga percaya bahwa dosa tidak akan menimbulkan murka Allah.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-8 [9]]</sup>” - R.W. Dale&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
Nabi yang bernama Habakuk menyampaikan sesuatu tentang Tuhan: “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan engkau tidak dapat memandang kelaliman.” (Hab 1:13). Dalam mengungkapkan penghakiman yang akan datang dari Tuhan kepada orang Niniveh, Nahum bernubuat,  
Nabi yang bernama Habakuk menyampaikan sesuatu tentang Tuhan: “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan engkau tidak dapat memandang kelaliman.” (Hab 1:13). Dalam mengungkapkan penghakiman yang akan datang dari Tuhan kepada orang Niniveh, Nahum bernubuat,  
-
Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>tahan tegak menghadap murka-Nya yang menyala-nyala? Kehangatan amara-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh dihadapan-Nya. Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap. (Nahum 1:2-3,6-8)  
+
Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang<span style="">&nbsp; </span>tahan tegak menghadap murka-Nya yang menyala-nyala? Kehangatan amara-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh dihadapan-Nya. Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap. (Nahum 1:2-3,6-8)  
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;  
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;  
-
<span style="color:#3366FF">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="color: rgb(51, 102, 255);">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Renungkan Keluaran 20:18-20. </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Musa memaparkan “takut akan
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Renungkan Keluaran 20:18-20. </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Musa memaparkan “takut akan
Tuhan”, sebagai hal yang baik, dan juga meminta agar semua orang untuk tidak
Tuhan”, sebagai hal yang baik, dan juga meminta agar semua orang untuk tidak
merasa takut kepada Tuhan. Bisakah anda melihat perbedaannya disini?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
merasa takut kepada Tuhan. Bisakah anda melihat perbedaannya disini?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;  
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;  
Line 285: Line 406:
Murka Tuhan bukan hanya terbatas pada orang-orang di Niniveh. Walaupun ia menunjukkan kesabaran-Nya, dan ia “lambat menunjukkan amarah-Nya”, dosa kita telah memancing kemarahan-Nya. Jikalau kita menolak kebaikan Allah yang telah diberikan melalui Yesus dan dari akhir penebusan Yesus Kristus, suatu hari nanti kita akan mengalami kerasnya Allah, dan kita tidak akan memiliki siapapun untuk dipersalahkan selain diri kita sendiri.  
Murka Tuhan bukan hanya terbatas pada orang-orang di Niniveh. Walaupun ia menunjukkan kesabaran-Nya, dan ia “lambat menunjukkan amarah-Nya”, dosa kita telah memancing kemarahan-Nya. Jikalau kita menolak kebaikan Allah yang telah diberikan melalui Yesus dan dari akhir penebusan Yesus Kristus, suatu hari nanti kita akan mengalami kerasnya Allah, dan kita tidak akan memiliki siapapun untuk dipersalahkan selain diri kita sendiri.  
-
<span style="color:#3366FF">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="color: rgb(51, 102, 255);">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Renungkan Mazmur 78:38-39 </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Apa yang akan mengejutkan
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Renungkan Mazmur 78:38-39 </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Apa yang akan mengejutkan
kita tentang Tuhan bukanlah amarah-Nya, tetapi tindakannya yang sering manahan
kita tentang Tuhan bukanlah amarah-Nya, tetapi tindakannya yang sering manahan
diri untuk melepaskan murka-Nya.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
diri untuk melepaskan murka-Nya.&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
Tuhan bukan hanya<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>menyampaikan murka-Nya melalui nabi-nabi kecil dalam perjanjian lama. Paulus menulis pasal pertama dari suratnya ke orang-orang Roma, “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman” ” (v.18). Murka Allah hadir secara nyata pada jamannya Paulus, dan kehadiran murka-Nya jugalah sama nyatanya pada jaman ini. Anda janganlah heran dikemudian hari Amerika akan dihakimi. Amerika telah mengalami murka Tuhan. Ketika satu individu menyebut hal yang benar sebagai hal yang salah dan hal yang salah sebagai hal yang benar, ketika hidup &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; moral dan perzinahan menjadi suatu norma, maka ini adalah suatu perwujudan dari murka Tuhan. Satu hal yang paling efektif dan paling menakutkan dari bentuk penghakiman Tuhan adalah bila Tuhan berhenti untuk campur tangan demi kebaikan kita. Ia hanya akan menarik diri-Nya dari kita dan berkata,” Saya akan membiarkan engkau sendirian dan membiarkan engkau mengalami akibat dari pemberontakan engkau.”  
+
Tuhan bukan hanya<span style="">&nbsp; </span>menyampaikan murka-Nya melalui nabi-nabi kecil dalam perjanjian lama. Paulus menulis pasal pertama dari suratnya ke orang-orang Roma, “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman” ” (v.18). Murka Allah hadir secara nyata pada jamannya Paulus, dan kehadiran murka-Nya jugalah sama nyatanya pada jaman ini. Anda janganlah heran dikemudian hari Amerika akan dihakimi. Amerika telah mengalami murka Tuhan. Ketika satu individu menyebut hal yang benar sebagai hal yang salah dan hal yang salah sebagai hal yang benar, ketika hidup &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; moral dan perzinahan menjadi suatu norma, maka ini adalah suatu perwujudan dari murka Tuhan. Satu hal yang paling efektif dan paling menakutkan dari bentuk penghakiman Tuhan adalah bila Tuhan berhenti untuk campur tangan demi kebaikan kita. Ia hanya akan menarik diri-Nya dari kita dan berkata,” Saya akan membiarkan engkau sendirian dan membiarkan engkau mengalami akibat dari pemberontakan engkau.”  
Tuhan tidak perlu menghancurkan kita secara langsung; apa yang perlu Ia lakukan adalah membiarkan kita dan kita akan terus menghancurkan diri kita sendiri. Kemarahan Tuhan bukanlah sama seperti kemarahan manusia. Ia tidak memiliki watak yang buruk. Kemarahan-Nya tidak sama dengan kemarahan seorang pelatih bola basket yang tidak disiplin yang melotarkan amarahnya disamping lapangan.  
Tuhan tidak perlu menghancurkan kita secara langsung; apa yang perlu Ia lakukan adalah membiarkan kita dan kita akan terus menghancurkan diri kita sendiri. Kemarahan Tuhan bukanlah sama seperti kemarahan manusia. Ia tidak memiliki watak yang buruk. Kemarahan-Nya tidak sama dengan kemarahan seorang pelatih bola basket yang tidak disiplin yang melotarkan amarahnya disamping lapangan.  
Line 301: Line 422:
Anda mungkin berfikir dalam diri anda,” Yang engkau sampaikan bukanlah Tuhanku,” tetapi kita perlu mengetahui bahwa ini adalah Allah yang terungkap di Alkitab, walaupun sangat jarang didiskusikan diantara banyak orang Kristen masa kini, murka dan keadilan Tuhan adalah merupakan bagian dari karakter-Nya. Kemarahan-Nya sangat patut, karena bila Ia tidak marah terhadap dosa, maka Ia bukanlah Tuhan yang memiliki nilai moral yang sempurna. Murka Allah sama nyatanya dengan kasih-Nya, dan hal in menaruh orang yang tidak diperbaharui (ungenerated) dalam suatu kondisi yang sangat serius dan penuh dengan keputus-asaan.  
Anda mungkin berfikir dalam diri anda,” Yang engkau sampaikan bukanlah Tuhanku,” tetapi kita perlu mengetahui bahwa ini adalah Allah yang terungkap di Alkitab, walaupun sangat jarang didiskusikan diantara banyak orang Kristen masa kini, murka dan keadilan Tuhan adalah merupakan bagian dari karakter-Nya. Kemarahan-Nya sangat patut, karena bila Ia tidak marah terhadap dosa, maka Ia bukanlah Tuhan yang memiliki nilai moral yang sempurna. Murka Allah sama nyatanya dengan kasih-Nya, dan hal in menaruh orang yang tidak diperbaharui (ungenerated) dalam suatu kondisi yang sangat serius dan penuh dengan keputus-asaan.  
-
Sebelum saya menutup bagian ini, biarlah saya memasuki satu lagi pandangan yang terakhir. Apakah tujuan utama dari Salib? Hanyalah demikian: Hanya disanalah Yesus memuaskan murka Tuhan yang dasyat dan kudus dimana ini patut jatuh ke diri kita. Kemarahan Tuhan yang benar telah diungkapkan dan terus bertambah, kemarahan yang keras dan penuh dengan <span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>kuasa, jatuh bukan pada diri kita yang patut mendapatkannya tetapi pada Anak-Nya. Yesus bukan hanya menyelamatkan kita dari dosa tetapi juga dari Allah sendiri.  
+
Sebelum saya menutup bagian ini, biarlah saya memasuki satu lagi pandangan yang terakhir. Apakah tujuan utama dari Salib? Hanyalah demikian: Hanya disanalah Yesus memuaskan murka Tuhan yang dasyat dan kudus dimana ini patut jatuh ke diri kita. Kemarahan Tuhan yang benar telah diungkapkan dan terus bertambah, kemarahan yang keras dan penuh dengan <span style="">&nbsp;</span>kuasa, jatuh bukan pada diri kita yang patut mendapatkannya tetapi pada Anak-Nya. Yesus bukan hanya menyelamatkan kita dari dosa tetapi juga dari Allah sendiri.  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Bukan saya orang yang berdosa yang menentang Allah dengan kekejian, tetapi Allah juga akan menentang orang yang berdosa dengan kekudusannya. “ – Charles Hodge&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>“Bukan saya orang yang berdosa yang menentang Allah dengan kekejian, tetapi Allah juga akan menentang orang yang berdosa dengan kekudusannya. “ – Charles Hodge&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai“, tulis Paulus (Efesus 2:3). Tuhan mampu dan patut menghakimi kita atas pemberontakan kita akan hukum-hukum-Nya. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tetapi&lt;/st1:city&gt; &lt;st1:state w:st="on"&gt;Ia&lt;/st1:state&gt;&lt;/st1:place&gt; justru menunjukan kasih karunia-Nya. Didalam salib Ia menemukan satu cara untuk mendamaikan keadilan-Nya yang sempurna dan belas kasihan-Nya yang sempurna. Tuhan adalah satu-satunya yang menentang kita ketika kita berdosa tetapi ia mati untuk kita sehingga kita, musuh-Nya, bisa di angkat menjadi bagian dari keluarga-Nya  
+
<span style="">&nbsp;</span>“Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai“, tulis Paulus (Efesus 2:3). Tuhan mampu dan patut menghakimi kita atas pemberontakan kita akan hukum-hukum-Nya. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tetapi&lt;/st1:city&gt; &lt;st1:state w:st="on"&gt;Ia&lt;/st1:state&gt;&lt;/st1:place&gt; justru menunjukan kasih karunia-Nya. Didalam salib Ia menemukan satu cara untuk mendamaikan keadilan-Nya yang sempurna dan belas kasihan-Nya yang sempurna. Tuhan adalah satu-satunya yang menentang kita ketika kita berdosa tetapi ia mati untuk kita sehingga kita, musuh-Nya, bisa di angkat menjadi bagian dari keluarga-Nya  
Jonathan Edwards merupakan tokoh dalam kebangkitan besar Amerika yang pertama pada masa pertengahan abad ke 18. Mugkin ia sangat dikenal dari kotbahnya yang berjudul, “orang berdosa ditangan Amarah Tuhan.” (Sinners in the Hands of An Angry God). Berdasarkan para saksi, banyak dari jemaat Edward dipengaruhi oleh kotbahnya secara dramatis dimana ketika mereka mendengar kotbah tersebut mereka mencengkram kursi mereka, jatuh berlutut, menangis dengan perasaan sedih yang mendalam akan potensi kehancuran diri mereka sendiri.  
Jonathan Edwards merupakan tokoh dalam kebangkitan besar Amerika yang pertama pada masa pertengahan abad ke 18. Mugkin ia sangat dikenal dari kotbahnya yang berjudul, “orang berdosa ditangan Amarah Tuhan.” (Sinners in the Hands of An Angry God). Berdasarkan para saksi, banyak dari jemaat Edward dipengaruhi oleh kotbahnya secara dramatis dimana ketika mereka mendengar kotbah tersebut mereka mencengkram kursi mereka, jatuh berlutut, menangis dengan perasaan sedih yang mendalam akan potensi kehancuran diri mereka sendiri.  
Line 315: Line 436:
Murka Allah sangat nyata, mengenaskan, dan tidak dapat dihindar. Tetapi tangan-Nya yang berlubang terbuka dan penuh dengan belas kasihan. Siapapun yang merendahkan dirinya akan rasa kagum terhadap salib maka ia akan dilepaskan dari murka yang akan datang.  
Murka Allah sangat nyata, mengenaskan, dan tidak dapat dihindar. Tetapi tangan-Nya yang berlubang terbuka dan penuh dengan belas kasihan. Siapapun yang merendahkan dirinya akan rasa kagum terhadap salib maka ia akan dilepaskan dari murka yang akan datang.  
-
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=5 edit]]</span> Keperluan yang Tidak Terasakan  ===
+
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=5 edit]]</span> Keperluan yang Tidak Terasakan  ===
Beberapa saat yang lalu penyelidikan pendapat umum se-nusantara menunjukan semakin banyak rakyat Amerika yang menyatakan dirinya “lahir baru”. Rasanya sangat awal bagi kita untuk merayakan hal ini karena pengaruh gereja terhadap kebudayaan tidaklah sejalan dengan statistik. Jika rakyat Amerika yang terungkap dari persentasi tersebut memanggil dirinya sebagai seorang Kristen yang merupakan pengikut Kristus yang sejati, maka seharusnya masyarakat Amerika mengalami perubahan yang sangat pesat.  
Beberapa saat yang lalu penyelidikan pendapat umum se-nusantara menunjukan semakin banyak rakyat Amerika yang menyatakan dirinya “lahir baru”. Rasanya sangat awal bagi kita untuk merayakan hal ini karena pengaruh gereja terhadap kebudayaan tidaklah sejalan dengan statistik. Jika rakyat Amerika yang terungkap dari persentasi tersebut memanggil dirinya sebagai seorang Kristen yang merupakan pengikut Kristus yang sejati, maka seharusnya masyarakat Amerika mengalami perubahan yang sangat pesat.  
Line 321: Line 442:
Sebagai tambahan terhadap masalah ini, kenyataannya, mereka menjadi Kristen &lt;st1:city w:st="on"&gt;&lt;st1:place w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:place&gt;&lt;/st1:city&gt; kesadaran akan dosa. Penginjilan seolah-olah menjadi suatu sarana marketing dari pada menyadarkan orang akan realitas dari murka Allah. Injil yang seharusnya menjadi media untuk menunjukan kondisi berdosa manusia dan keperluan yang mendalam akan Kristus telah diubah fungsinya sebagai suatu keuntungan yang men-sasarankan “keperluan dalam diri “ pribadi yang khusus.  
Sebagai tambahan terhadap masalah ini, kenyataannya, mereka menjadi Kristen &lt;st1:city w:st="on"&gt;&lt;st1:place w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:place&gt;&lt;/st1:city&gt; kesadaran akan dosa. Penginjilan seolah-olah menjadi suatu sarana marketing dari pada menyadarkan orang akan realitas dari murka Allah. Injil yang seharusnya menjadi media untuk menunjukan kondisi berdosa manusia dan keperluan yang mendalam akan Kristus telah diubah fungsinya sebagai suatu keuntungan yang men-sasarankan “keperluan dalam diri “ pribadi yang khusus.  
-
<span style="font-size:7.0pt">”Penekanan kita semua terhadap penebusan dalam
+
<span style="font-size: 7pt;">”Penekanan kita semua terhadap penebusan dalam
penginjilan akan menjadi suatu hal yang berbahaya bila kita datang kepadanya
penginjilan akan menjadi suatu hal yang berbahaya bila kita datang kepadanya
terlalu cepat. Kita akan belajar untuk menghargai jalur ke Tuhan yang telah
terlalu cepat. Kita akan belajar untuk menghargai jalur ke Tuhan yang telah
Line 329: Line 450:
aku, karena aku telah tersesat” <sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-9 [10]]</sup>” – John Stott&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
aku, karena aku telah tersesat” <sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-9 [10]]</sup>” – John Stott&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
Tetapi, ketika kita membawa orang ke Kristus &lt;st1:city w:st="on"&gt;&lt;st1:place w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:place&gt;&lt;/st1:city&gt; terlebih dahulu memaparkan segala dosa mereka dan Murka Tuhan, maka kita telah melakukan suatu pelayanan yang sia-sia. Banyak orang yang menjadi Kristen datang kepada solusi &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; mengerti apa sebenarnya yang menjadi pokok permasalahan dirinya sendiri. Mereka tidak menyadari bagaimana mereka telah mencemarkan hukum Tuhan yang sungguh sempurna dan tidak merasakan murka Tuhan yang patut jatuh kedalam hidup mereka. Karena mereka tidak bisa membayangkan kasih karunia yang tak terungkapkan tersebut maka hasilnya mereka berakhir dengan suatu perasaan yang tidak pasti akan kasih Tuhan.  
Tetapi, ketika kita membawa orang ke Kristus &lt;st1:city w:st="on"&gt;&lt;st1:place w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:place&gt;&lt;/st1:city&gt; terlebih dahulu memaparkan segala dosa mereka dan Murka Tuhan, maka kita telah melakukan suatu pelayanan yang sia-sia. Banyak orang yang menjadi Kristen datang kepada solusi &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; mengerti apa sebenarnya yang menjadi pokok permasalahan dirinya sendiri. Mereka tidak menyadari bagaimana mereka telah mencemarkan hukum Tuhan yang sungguh sempurna dan tidak merasakan murka Tuhan yang patut jatuh kedalam hidup mereka. Karena mereka tidak bisa membayangkan kasih karunia yang tak terungkapkan tersebut maka hasilnya mereka berakhir dengan suatu perasaan yang tidak pasti akan kasih Tuhan.  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Untuk Pelajaran lebih lanjut: </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Bacalah bagian dari kotbah
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Untuk Pelajaran lebih lanjut: </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Bacalah bagian dari kotbah
Pantecostanya Petrus yang menyebabkan 3,000 orang di Kristenkan (Kis 2:14-41).
Pantecostanya Petrus yang menyebabkan 3,000 orang di Kristenkan (Kis 2:14-41).
Coba dilihat ayat 23,36, dan 40 secara teliti. Apakah caranya Petrus bisa
Coba dilihat ayat 23,36, dan 40 secara teliti. Apakah caranya Petrus bisa
-
disimpulkan sebagai “<span style="color:#3366FF">seeker sensitive</span>”?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
disimpulkan sebagai “<span style="color: rgb(51, 102, 255);">seeker sensitive</span>”?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;color:#3366FF;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt; color: rgb(51, 102, 255);">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
Anda tidak akan pernah menikmatinya saat anda menjelaskan murka Allah kepada orang lain, dan mereka juga tidak akan menikmatinya. Siapakah yang suka mendengar bahwa Ia merupakan Tuhan yang membenci orang berdosa? Lebih mudah untuk menfokuskan diri secara khusus untuk menjelaskan kasih Tuhan. Tetapi Injil (gospel) tidak akan sempurna &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; penekanan akan murka Allah, dan inilah yang membuat kasih Allah menjadi lebih jelas terlihat. Kita telah jauh dari-Nya, Dia musuh dalam pikiran kita, hidup kita dipenuhi dengan kebiasaan-kebiasaan yang jahat, dan kita menolak murka Allah. Allah memiliki hak penuh untuk memusnahkan kita &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; alasan ataupun permintaan maaf. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tetapi&lt;/st1:city&gt;, &lt;st1:state w:st="on"&gt;Ia&lt;/st1:state&gt;&lt;/st1:place&gt; justru memberikan anak yang dicintai-Nya untuk jatuh sengsara mengantikan kita. Kalau bukan karena wahyu akan murka Allah, kita tidak akan pernah menghargai perlunya pembenaran ( justification). Kita haruslah kembali ke penyampaian dan respon terhadap injil (gospel) yang Alkitabiah.  
Anda tidak akan pernah menikmatinya saat anda menjelaskan murka Allah kepada orang lain, dan mereka juga tidak akan menikmatinya. Siapakah yang suka mendengar bahwa Ia merupakan Tuhan yang membenci orang berdosa? Lebih mudah untuk menfokuskan diri secara khusus untuk menjelaskan kasih Tuhan. Tetapi Injil (gospel) tidak akan sempurna &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; penekanan akan murka Allah, dan inilah yang membuat kasih Allah menjadi lebih jelas terlihat. Kita telah jauh dari-Nya, Dia musuh dalam pikiran kita, hidup kita dipenuhi dengan kebiasaan-kebiasaan yang jahat, dan kita menolak murka Allah. Allah memiliki hak penuh untuk memusnahkan kita &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; alasan ataupun permintaan maaf. &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tetapi&lt;/st1:city&gt;, &lt;st1:state w:st="on"&gt;Ia&lt;/st1:state&gt;&lt;/st1:place&gt; justru memberikan anak yang dicintai-Nya untuk jatuh sengsara mengantikan kita. Kalau bukan karena wahyu akan murka Allah, kita tidak akan pernah menghargai perlunya pembenaran ( justification). Kita haruslah kembali ke penyampaian dan respon terhadap injil (gospel) yang Alkitabiah.  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Pada jaman ini, penekanan akan doktrin dosa yang Alkitabiah sangatlah sedikit sekali. Tetapi orang yang yang kurang peka akan dosa dan murka Tuhan terhadap dosa tidak akan merasakan perlu untuk memahami Doktrin Alkitab yang menyangkut pembenaran (justification) .<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-10 [11]]</sup>” – Anthony Hoekema&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>“Pada jaman ini, penekanan akan doktrin dosa yang Alkitabiah sangatlah sedikit sekali. Tetapi orang yang yang kurang peka akan dosa dan murka Tuhan terhadap dosa tidak akan merasakan perlu untuk memahami Doktrin Alkitab yang menyangkut pembenaran (justification) .<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-10 [11]]</sup>” – Anthony Hoekema&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
Kita harus membuat orang sadar akan hal yang paling penting dan serius bagi mereka, Sesuatu yang mungkin tidak mereka rasakan: yaitu pelepasan dari murka Allah yang benar. Kita harus mengingatkan mereka (dan juga mengingatkan diri kita sendiri) bahwa kemarahan Tuhan tidak akan terjadi dengan cepat, ini merupakan suatu kepastian. Kita harus menjelaskan bahwa, Alkitab telah membuat hal ini menjadi jelas, “Ngeri benar kalau jatuh ke tangan Allah yang hidup” &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; dibenarkan oleh Yesus Kristus (Ibrani &lt;st1:time hour="10" minute="31" w:st="on"&gt;10:31&lt;/st1:time&gt;).  
Kita harus membuat orang sadar akan hal yang paling penting dan serius bagi mereka, Sesuatu yang mungkin tidak mereka rasakan: yaitu pelepasan dari murka Allah yang benar. Kita harus mengingatkan mereka (dan juga mengingatkan diri kita sendiri) bahwa kemarahan Tuhan tidak akan terjadi dengan cepat, ini merupakan suatu kepastian. Kita harus menjelaskan bahwa, Alkitab telah membuat hal ini menjadi jelas, “Ngeri benar kalau jatuh ke tangan Allah yang hidup” &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; dibenarkan oleh Yesus Kristus (Ibrani &lt;st1:time hour="10" minute="31" w:st="on"&gt;10:31&lt;/st1:time&gt;).  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Renungkan 2 Teselonika 1:5-9. </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Apakah yang paling menarik
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Renungkan 2 Teselonika 1:5-9. </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Apakah yang paling menarik
perhatian anda dari deskripsi tentang penghakiman yang sangat jelas tersebut?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
perhatian anda dari deskripsi tentang penghakiman yang sangat jelas tersebut?&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
Ketika saya membaca kotbahnya Jonathan Edward, saya berfikir dalam diri saya, ''Pantas saja kebangkitan terjadi pada saat tersebut! Pantas saja kuasa Allah bekerja pada pengajarannya. Pantas saja perasaan bersalah yang dialami mereka pada jaman tersebut tidak dapat di paralelkan. ''&lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; harus mengurangi kuasa dari kerja Roh Kudus yang membuat kebangkitan besar tersebut mungkin untuk terjadi, saya harus menekankan bahwa isi dari kotbah juga<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>memiliki peranan yang penting. Ketika gereja memberikan porsi yang sama terhadap murka (Warth) dan belas kasihan (Mercy) dalam penyampaian injil (gospel), maka semua orang akan dipengaruhi dengan rasa syukur yang mendalam akan kasih karunia. Dari pada harus tenggelam dalam kebudayaan yang ada, mereka haruslah berdiri tegak secara frontal dan berbeda dengan yang lain. Mungkin banyak yang tidak akan mengerti hal ini, tetapi sejalan dengan waktu mereka setidaknya akan memikirkan hal ini. Dengan adanya peng-Kristenan yang benar (authentic conversion), maka mereka akan semakin mencerminkan karakter dari Tuhan.  
+
Ketika saya membaca kotbahnya Jonathan Edward, saya berfikir dalam diri saya, ''Pantas saja kebangkitan terjadi pada saat tersebut! Pantas saja kuasa Allah bekerja pada pengajarannya. Pantas saja perasaan bersalah yang dialami mereka pada jaman tersebut tidak dapat di paralelkan. ''&lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;Tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; harus mengurangi kuasa dari kerja Roh Kudus yang membuat kebangkitan besar tersebut mungkin untuk terjadi, saya harus menekankan bahwa isi dari kotbah juga<span style="">&nbsp; </span>memiliki peranan yang penting. Ketika gereja memberikan porsi yang sama terhadap murka (Warth) dan belas kasihan (Mercy) dalam penyampaian injil (gospel), maka semua orang akan dipengaruhi dengan rasa syukur yang mendalam akan kasih karunia. Dari pada harus tenggelam dalam kebudayaan yang ada, mereka haruslah berdiri tegak secara frontal dan berbeda dengan yang lain. Mungkin banyak yang tidak akan mengerti hal ini, tetapi sejalan dengan waktu mereka setidaknya akan memikirkan hal ini. Dengan adanya peng-Kristenan yang benar (authentic conversion), maka mereka akan semakin mencerminkan karakter dari Tuhan.  
-
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=6 edit]]</span> Jangan Pernah Kehilangan Kontrol  ===
+
=== [[|]]<span class="editsection"><span style="">&nbsp;</span>[[http://gospeltranslations.org/index.php?title=This_Great_Salvation/Chapter_4&action=edit&section=6 edit]]</span> Jangan Pernah Kehilangan Kontrol  ===
=== <span class="mw-headline">Never Lose Touch </span>  ===
=== <span class="mw-headline">Never Lose Touch </span>  ===
Line 359: Line 480:
Seorang teolog yang bernama R.C. Sproul menceritakan suatu pertemuan yang menarik dengan seorang Kristen yang sangat setia tetapi tidak taktis. Tiba-tiba orang tersebut menghentikan dia ketika dia sedang berjalan di kampus.  
Seorang teolog yang bernama R.C. Sproul menceritakan suatu pertemuan yang menarik dengan seorang Kristen yang sangat setia tetapi tidak taktis. Tiba-tiba orang tersebut menghentikan dia ketika dia sedang berjalan di kampus.  
-
<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Apakah anda telah diselamatkan?” tanya orang tersebut terlebih dahulu &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; memperkenalkan dirinya. Sproul tertegun sejenak dan merasa sedikit terganggu dari cari penyampaian orang tersebut.  
+
<span style="">&nbsp;</span>“Apakah anda telah diselamatkan?” tanya orang tersebut terlebih dahulu &lt;st1:place w:st="on"&gt;&lt;st1:city w:st="on"&gt;tampa&lt;/st1:city&gt;&lt;/st1:place&gt; memperkenalkan dirinya. Sproul tertegun sejenak dan merasa sedikit terganggu dari cari penyampaian orang tersebut.  
“Selamat dari apa?” jawab dia kepada orang tersebut.  
“Selamat dari apa?” jawab dia kepada orang tersebut.  
Line 365: Line 486:
Sekarang penginjil tersebut yang menjadi heran dan tertegun. Dia menjadi bingung dan tidak dapat memberikan jawaban yang tepat. Mungkin dalam dirinya ia merasa memerlukan pendalaman Alkitab yang lebih lagi….. dan juga perlu memilih orang yang akan diinjilinya dengan penuh kehati-hatian.  
Sekarang penginjil tersebut yang menjadi heran dan tertegun. Dia menjadi bingung dan tidak dapat memberikan jawaban yang tepat. Mungkin dalam dirinya ia merasa memerlukan pendalaman Alkitab yang lebih lagi….. dan juga perlu memilih orang yang akan diinjilinya dengan penuh kehati-hatian.  
-
<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Diselamatkan” merupakan kosa kata yang sangat awam di kalangan Kristen, tetapi kita perlu mempertimbangkan pertanyaan yang diberikan Sproul: Diselamatkan dari apa? Pada bagian ini mungkin kamu telah dapat memberikan jawabannya. Kita tidak diselamatkan dari sikap rendah diri (Low self-esteem) Kita diselamatkan dari “murka yang akan datang” (1 Teselonika &lt;st1:time hour="1" minute="10" w:st="on"&gt;1:10&lt;/st1:time&gt;).  
+
<span style="">&nbsp;</span>“Diselamatkan” merupakan kosa kata yang sangat awam di kalangan Kristen, tetapi kita perlu mempertimbangkan pertanyaan yang diberikan Sproul: Diselamatkan dari apa? Pada bagian ini mungkin kamu telah dapat memberikan jawabannya. Kita tidak diselamatkan dari sikap rendah diri (Low self-esteem) Kita diselamatkan dari “murka yang akan datang” (1 Teselonika &lt;st1:time hour="1" minute="10" w:st="on"&gt;1:10&lt;/st1:time&gt;).  
-
<span style="font-size:7.0pt"><span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Cinta Illahi menang akan murka Illahi melalui pengorbanan diri.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-11 [12]]</sup>” – John Stott&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;"><span style="">&nbsp;</span>“Cinta Illahi menang akan murka Illahi melalui pengorbanan diri.<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-11 [12]]</sup>” – John Stott&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
Ketidak perdulian kita akan murka bukanlah suatu hal yang kebetulan. Aku merasa sering kali kita menghindari topik tersebut karena kita merasa takut dan disalahkan. Hal ini ada kebenarannya—kita mustinya takut karena kita pantas dipersalahkan. Tetapi pelajaran akan Murka Allah akan membawa kita ke pengertian terhadap kasih karunia dan melepaskan kita dari penghukuman. Kita yang seharusnya patut menerima kehancuran yang abadi, tapi Tuhan menyelamatkan kita dari murka-Nya dan mendamaikan kita ke dalam diri-Nya! Memikirkan dan melihat masa lalu akan membuat anda jatuh kedalam lembah introspeksi yang suram. Tetapi, itu akan membawa anda<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>ke pengertian terhadap Tuhan dan belas kasihan-Nya ke satu level yang lebih tinggi. Anda akan memahami kebesaran cinta Tuhan di dalam satu dimensi yang tidak pernah anda miliki sebelumnya.  
+
Ketidak perdulian kita akan murka bukanlah suatu hal yang kebetulan. Aku merasa sering kali kita menghindari topik tersebut karena kita merasa takut dan disalahkan. Hal ini ada kebenarannya—kita mustinya takut karena kita pantas dipersalahkan. Tetapi pelajaran akan Murka Allah akan membawa kita ke pengertian terhadap kasih karunia dan melepaskan kita dari penghukuman. Kita yang seharusnya patut menerima kehancuran yang abadi, tapi Tuhan menyelamatkan kita dari murka-Nya dan mendamaikan kita ke dalam diri-Nya! Memikirkan dan melihat masa lalu akan membuat anda jatuh kedalam lembah introspeksi yang suram. Tetapi, itu akan membawa anda<span style="">&nbsp; </span>ke pengertian terhadap Tuhan dan belas kasihan-Nya ke satu level yang lebih tinggi. Anda akan memahami kebesaran cinta Tuhan di dalam satu dimensi yang tidak pernah anda miliki sebelumnya.  
-
'''<span style="font-size:7.0pt">Renungkan Mazmur 103: 1-18. </span>'''<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">Tidak ada yang dapat
+
'''<span style="font-size: 7pt;">Renungkan Mazmur 103: 1-18. </span>'''<span style="font-size: 7pt;">Tidak ada yang dapat
mendorong penyembahan dalam diri kita selain dari pada pengertian bahwa Tuhan”
mendorong penyembahan dalam diri kita selain dari pada pengertian bahwa Tuhan”
-
tidak <span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>(akan) dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.”&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
tidak <span style="">&nbsp;</span>(akan) dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.”&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt;mso-bidi-font-weight:bold">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
Dalam komentarinya atas bagian Alkitab dari Kolose, Peter T. O’Brien menyampaikan sesuatu tentang<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>gereja di Kolose, “ Derajat dari kondisi mereka yang sebelumnya<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>mengerakkan mereka untuk membesarkan belas kasihan (Mercy) dari Tuhan. Hal yang ada dimasa lalu dicerminkan kembali bukan untuk menekankan hal tersebut, tetapi adalah untuk menumpukan perhatian terhadap kerja Tuhan yang besar…demi para pembacanya. .”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-12 [13]]</sup> Kita tidak mencerminkan kembali masa lalu kita untuk tetap diam di dalamnya—kita melihat kembali agar segala yang dilakukan Tuhan demi diri kita, melalui kerja yang baik yang dilakukan oleh anak-Nya, dapat merubah hidup kita secara dramatik sesuai dengan apa yang Ia inginkan. Hal yang sama terjadi didalam diri Paulus. Dia tidak pernah lepas dari masa lalunya. Nyatanya, lihatlah keuntungan yang ia dapatkan dari<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp; </span>tindakannya untuk mengenang masa lalu:  
+
Dalam komentarinya atas bagian Alkitab dari Kolose, Peter T. O’Brien menyampaikan sesuatu tentang<span style="">&nbsp; </span>gereja di Kolose, “ Derajat dari kondisi mereka yang sebelumnya<span style="">&nbsp; </span>mengerakkan mereka untuk membesarkan belas kasihan (Mercy) dari Tuhan. Hal yang ada dimasa lalu dicerminkan kembali bukan untuk menekankan hal tersebut, tetapi adalah untuk menumpukan perhatian terhadap kerja Tuhan yang besar…demi para pembacanya. .”<sup>[http://gospeltranslations.org/wiki/This_Great_Salvation/Chapter_4#_note-12 [13]]</sup> Kita tidak mencerminkan kembali masa lalu kita untuk tetap diam di dalamnya—kita melihat kembali agar segala yang dilakukan Tuhan demi diri kita, melalui kerja yang baik yang dilakukan oleh anak-Nya, dapat merubah hidup kita secara dramatik sesuai dengan apa yang Ia inginkan. Hal yang sama terjadi didalam diri Paulus. Dia tidak pernah lepas dari masa lalunya. Nyatanya, lihatlah keuntungan yang ia dapatkan dari<span style="">&nbsp; </span>tindakannya untuk mengenang masa lalu:  
-
<span style="mso-spacerun:yes">&nbsp;</span>“Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,”dan diantara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasiani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya, Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang Esa!Amin. (1Timotius &lt;st1:time minute="15" hour="1" w:st="on"&gt;1:15&lt;/st1:time&gt;-17)  
+
<span style="">&nbsp;</span>“Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,”dan diantara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasiani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya, Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang Esa!Amin. (1Timotius &lt;st1:time minute="15" hour="1" w:st="on"&gt;1:15&lt;/st1:time&gt;-17)  
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;  
&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;  
-
<span style="color:#3366FF">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="color: rgb(51, 102, 255);">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">“Kemuliaan Injil adalah demikian: Orang yang akan
+
<span style="font-size: 7pt;">“Kemuliaan Injil adalah demikian: Orang yang akan
menghukum kita adalah orang yang menyelamatkan kita.” – R.C. Sproul&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
menghukum kita adalah orang yang menyelamatkan kita.” – R.C. Sproul&lt;o:p&gt;&lt;/o:p&gt;</span>  
-
<span style="font-size:7.0pt">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
+
<span style="font-size: 7pt;">&lt;o:p&gt;&nbsp;&lt;/o:p&gt;</span>  
Apakah melihat kebelakang membuat Paulus menjadi depresi? Tidak — Justru itu memunculkan penyembahan secara spontan yang muncul karena keheranan kasih karunia Tuhan.” Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, tulis Paulus, “ dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” Lalu ia memakai satu kalimat yang sederhana tetapi juga merupakan yang paling indah di dalam Alkitab: “sekarang diperdamaikan-Nya, didalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat dihadapan-Nya. (Kolose 1:21-22).  
Apakah melihat kebelakang membuat Paulus menjadi depresi? Tidak — Justru itu memunculkan penyembahan secara spontan yang muncul karena keheranan kasih karunia Tuhan.” Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, tulis Paulus, “ dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” Lalu ia memakai satu kalimat yang sederhana tetapi juga merupakan yang paling indah di dalam Alkitab: “sekarang diperdamaikan-Nya, didalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat dihadapan-Nya. (Kolose 1:21-22).  

Revision as of 16:43, 15 July 2008

Related resources
More By
Author Index
More About
Topic Index
About this resource

©

Share this
Our Mission
This resource is published by Gospel Translations, an online ministry that exists to make gospel-centered books and articles available for free in every nation and language.

Learn more (English).

By About

Literatur Kristen yang paling popuplar pada saat ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan “self-esteem” (Rasa harga diri). Tetapi subyek yang berhubungan dengan dosa sering sekali terlupakan bahkan terkadang ditentang habis-habisan. Seorang penulis Kristen Mengatakan “Jika kita menganggap dosa sebagai pemberontakan terhadap Tuhan maka tindakan kita merupakan tindakan yang sangat rendah dan juga penghinaan atas derajat manusia.” Walaupun saya menghargai kejujuran orang ini, tetapi saya sangat khawatir akan pandangannya dan orang-orang yang mendukung pandangan tersebut. Karena pandangan ini sangat tidaklah Alkitabiah. Hal ini akan menghalangi kita untuk memahami keseriusan dari dosa, realita dari murka dan pentingnya salib.
Pelajaran Tambahan:
Mari kita tingkatkan pandangan yang tepat akan diri kita self-image (dan menghancurkan rasa harga diri) dengan membahas ulang 1 Raja-raja 8:46, Yeremia 17:9, Roma 3:10-18, 23, dan 1 Yohanes 1:8

Yesus tidak menempuh salib untuk melepaskan kita dari harga diri kita yang rendah (low self esteem), tetapi dari sesuatu yang jauh lebih serius: yaitu murka Allah dan kenyataan akan dosa, kuasa dan hukuman dari dosa (dimana in berhubungan dengan kecongkakan, atau rasa harga diri yang berlebihan, yang sungguh memiliki peranan yang besar dalam hidup kita).

Untuk memahami bagaimana kasih karunia yang sangat besar tersebut maka kita juga harus memahami bahwa dampak dari dosa merupakan  hal yang serius. Untuk menghargai cinta Tuhan, maka kita harus memahami dahulu kemurkaan-Nya. Segala sesuatu yang kita lakukan untuk mengevaluasi dosa kita secara nyata— dan akibat dari dosa yang sangat mengerikan tersebut — merupakan langkah yang penting di saat kita menelusuri doktrin tentang pembenaran (justification).

Menoleh ke Kaca Spion

Kalau anda adalah seorang pengurus/koordinator dari KKR yang dibawa oleh Yesus, yaitu: “Mesias A.D. ‘32”, Manakah diantara kotbah – Nya yang akan anda edit?
  • "Jikalau seseorang datang kepada-Ku ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." (Lukas 14:16)
  • Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah.” (Lukas9:62)
  • "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat." (Matius 5:11)
  • Tetapi Yesus berkata kepadanya: "biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah kerajaan Allah di mana-mana." (Lukas 9:60)
  • "Sekali lagi aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui  lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”. (Matius 19:24)
  • "Jangan kamu menyangka, bahawa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang." (Matius 10:34)
  • Tetapi aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu , berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Matius 5:39,41)(Tidakkah kamu merasa gembira kalau Yesus bkan seorang politikus?)

“Jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Memikirkan keajaiban akan process pembaruan (regeneration) sesungguhnya memberikan kita alasan untuk bergembira. Jika kita tidak sering melihat kebelakang, mengingat siapa kita sebelum belas-kasihan (mercy) Tuhan yang memperbaharui (regenerate) kita, maka sorak sorai kita akanlah terkesan sangat palsu. Seperti yang sering diutarakasn oleh Martin Luther, “ Seseorang harus berhadapan dan melawan segala keberdosaannya habis-habisan sebelum ia bisa menikmati kenyamanan dari keselamatan (salvation)

Dalam satu ayat singkat Paulus memaparkan persengketaan yang ada diantara kita dan Tuhan sebelum kita menjadi Kristen: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” (Kolose 1:21). Rasa perlu yang multak dan keuntungan yang sangat jelas yang didapatkan dari pembenaran (Justification) haruslah menjadi focus kita ketika kita mencerna ayat yang sangat menyedihkan tersebut.

Hidup Jauh dari Allah. Paulus memaparkan hal ini lebih jauh dalam suratnya ke gereja Ephesus city: “bahwa waktu itu kamu Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, pengharapan dan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> Allah di dunia.” Kita dijauhkan dari Tuhan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> memiliki sensitivitas akan kenyataan dosa. Seperti yang disampaikan oleh Peter T. O Brien, kita biasanya terus menerus dan selalu bersikeras untuk tidak berada didalam satu keselarasan (harmony) dengan Tuhan”</span>[1]<o:p></o:p>

Pada saat ini, aku meragukan bahwa anda yang sekarang sadar bahwa anda dahulu terus menerus dan selalu bersikeras. Sebelum saya menjadi Kristen saya secara total tidak sadar akan hidup saya yang terpisahkan dari Tuhan. Saya dahulu sepenuhnya memiliki komitmen terhadap <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> hidup berpesta pora, saya dahulu sangat menikmati kenikmatan yang sesaat dari dosa. Pengetahuan saya akan Tuhan dan ketertarikan saya akan-Nya sangatlah kecil.<o:p></o:p>

Adapun kita merasakan keterpisahan kita ataupun tidak merasakannya pada waktu tersebut, kitab menyatakan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang mendalam untuk dapat berdamai dengan Tuhan. Keterasingan kita sangatlah multak. Kalau bukan karena interupsi dari belaskasihan Allah, maka kita akan terpisahkan dari-Nya untuk kekekalan. Tidak ada yang dapat kita lakukan lagi untuk merubah status “diasingkan/terpisah” kita.

Renungkan Roma 1:28-32 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Alah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikira-pikiran terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal tidak setia, tidak penyayang tidak mengenal belas kasian. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hokum Allah, yaitu setiap orang yang melakukan hal-hal yang demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan apa yang mereka lakukan.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Kalimat ini tidak menunjukan sekelompok orang yang paling berdosa di dunia --- Kalimat tersebut menjelaskan kondisi natural dari setiap orang yang tidak pernah mengalami pembaruan (regeneration). Coba lihat juga <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ephesus</st1:city></st1:place> 2:1-3.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran. Desas desus yang terus ada dan yang sangat popular yaitu “manusia pada dasarnya adalah baik (man is essentially good). Memang kita membuat kesalahan, tetapi secara keseluruhan kita adalah orang-orang yang cukup baik. Setiap orang yang mempercayai mitos tersebut merupakan orang-orang yang tidak pernah memberikan perhatian mereka secara penuh dalam hal tersebut. Seperti yang telah diutarakan oleh Paulus secara jelas ke umat di Kolose, kita bukanlah rekan dari Tuhan (God’s Allies) dan juga bukan merupakan orang yang berada di posisi yang netral. R.C. Lucas mengatakan bahwa kita selalu bersikap menentang (antagonistic), bukan hanya tidak perduli (apathetic).”[2] Teologian Anthony Hoekema memberikan suatu pendapat yang bagus dalam pernyataannya: “Dosa secara mendasar (fundamentally) merupakan perlawanan (opposition) kepada Tuhan, pemberontakan terhadap Tuhan, yang berakar dari rasa benci terhadap Tuhan.”[3]<o:p></o:p>

 “Kita memiliki illusi bahwa waktu akan membatalkan/ menghilangkan dosa. Saya telah mendengar banyak dari orang lain dan saya juga melihatnya dalam diri saya ketika saya menghitung kekejaman dan kesalahan yang telah saya lakukan ketika saya masih muda, seolah-olah hal tersebut tidak ada hubungannya dengan saat ini, Tetapi waktu tidak dapat melakukan apa-apa terhadap kenyataan ataupun perasaan bersalah  yang muncul dari dosa. [4]” - C.S. Lewis<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Sebelum anda menjadi Kristen anda membenci Tuhan. Saya juga begitu. Jangan kamu merasa bangga dan menipu dirimu akan pemikiran yang berbeda dengan pernyataan tadi. Anda tidak akan menghargai bahwa anda mencintai Dia sekarang jikakalau anda tidak menyadari bahwa anda membenci-Nya dahulu. Kejahatan ada didalam kebiasaanmu. Kita selalu mengasosiasikan kata “kejahatan (evil)” dengan kekejian yang dilakukan oleh Saddam Hussein ataupun Adolf Hitler. Namun segala sesuatu yang menentang maupun menolak otoritas dari Tuhan merupakan suatu bentuk kejahatan (Evil). Berdosa berarti menentang dan tidak menghiraukan hukum moral dari Tuhan. Ini bisa saja berhubungan dengan tujuan (motive), kelakuan ataupun tindakan. Dalam pandangan Tuhan, bahkan kelakuan kita yang “terbaik” berada pada suatu tingkat kekejian (evil).

Pada saat kita melakukan dosa kita akan terjerat kedalam masa lalu yang tidak mungkin lagi dapat diubah. Apapun yang di catat/ diketahui tentang diri kita selamanya penuh dengan cacat. Yang pada akhirnya Tuhan yang Maha Kuasa membuka dan melihat kembali catatan-catatan tersebut.

Untuk pelajaran yang lebih lanjut: Bacalah Roma 1:18-21. Bisakah orang yang tidak pernah mendengarkan injil ataupun membaca Alkitab dapat dituduh sebagai musuh Tuhan? Paparkan satu ataupun dua hal yang anda lakukan sebelum kamu menjadi seorang Kristen yang anda rasa dapat dikategorikan sebagai suatu yang baik. Lalu, bacalah Mazmur 14:2-3 dan Yesaya 64:6, dan simpulkan secara singkat pandangan Tuhan atas perbuatan “baikmu” tersebut.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

 “Pada suatu saat”, Kata R.C. Sproul, “kita semua terbelengu dalam satu pemikiran yang memprihatinkan, dimana kita semua akan berdiri dihadapan Tuhan yang akan menghakimi kita.  Rasa takut yang muncul tersebut datang dari kesadaran kita bahwa kita tidak akan dapat mendengar kata: “Tidak bersalah’”[5] Masa lalu kita akan terus menghantui kita dan disebabkan dari tindakan kita yang terus membantah otoritas Tuhan dari waktu ke waktu. Kita tidak lagi memiliki dalih. Walau pun Tuhan adalah Tuhan yang berbelas kasian (mercy), Tuhan dalam keadilannya tidak akan mengacuhkan dan membiarkan pemberontakan kita. Dia akan meminta pertanggung jawaban kita.

Apakah anda terbuai dalam status anda sebagai ciptaan yang baru (new creation) hingga anda telah melupakan bahwa anda telah terpisahkan dari Kristus? Apakah anda menyadari arti dari pengampunan atas murka Tuhan? Merenungi dosa kita dan murka Tuhan tidak akan membawa kita ke penghukuman, akan tetapi ia akan membawa kita ke penghargaan yang mendalam atas apa yang telah dicapai oleh Yesus ketika Ia disalib. Bila engkau tidak pernah merasa terpukul oleh ketidak bergunaan (unworthiness) anda, saya akan ragu bahwa anda menyadari ataupun menghargai kasih karunia dari Tuhan. Saya mempertanyakan hal ini kepada anda dengan sikap hormat, apakah sebenarnya anda sama sekali tidak mengenal dia.

[[|]] [edit] Terjebak di Jaman Batu

Stuck in the Stone Age

"Pelanggaran - pelanggaran hukum moral dalam bentuk apapun sama artinya dengan terang-terangan melawan Tuhan secara langsung.  Pada saat kita tetap melakukan pelanggaran hukum moral tersebut,tindakan itu akan menjadi bagian yang integral dari keseluruhan gerakan resistansi (?), yaitu, dalam meyakinkan natur ke-Allaha-an nya yang abstrak dan sangat krusial, dia diharuskan untuk ambil bagian dan sekaligus untuk melawan." [6]” - Bruce Milne<o:p></o:p>

Murka Tuhan bukanlah merupakan topik pembicaraan yang popular bagi generasi “baby boomer” yang selalu terobsesi oleh pengembangan diri sendiri. Saya hingga saat ini tidak pernah mendengar Oprah Winfrey meluangkan waktu siarnya membahas tentang Murka Allah. Kebudayaan kita tidak akan pernah menganggapnya dengan serius. Ini seolah-olah dianggap sebagai satu pemikiran purba kala. Yang lebih menakutkan adalah kenyataan bahwa gereja juga melakukan hal yang sama terhadap subjek ini.  Banyak gereja tidak pernah mnyampaikan kotbah tentang murka Allah. Banyak para teolog mengabaikannya. Mereka merasa malu terhadap pemikiran jaman batu yang menekankan neraka dan kesengsaraan, kebanyakan diantara kita melunakan hal ini ataupun tidak mau percaya akan wujudnya hal tersebut. Hal yang sangat umum yang dapat kita lihat adalah penekanan cinta Tuhan yang berlebihan tanpa menghubungkannya dengan kekudusan-Nya dan murka-Nya

Renungkan Roma 11:22. Bisakah anda menerima bahwa Tuhan memiliki suatu kekontrasan  dari sifatnya? Bagaimanakah caranya untuk mendemonstrasikan karakter- karakter tersebut?<o:p></o:p>

 <o:p></o:p>

Ketika kita semua mencoba menyembunyikan suatu segi dari Tuhan yang “memalukan” ini (yaitu murka Tuhan), kita mengirimkan tanda kepada kebudayaan kita bahwa: Tuhan tentunya mengerti, simpati, sabar, dan sentimental. Tuhan itu baik! Tuhan adalah “Cosmic Mr. Roger”, yang selalu siap untuk menyambut anda dengan senyuman yang hangat dan kata-kata yang menyamankan.

Setiap ayat referensi di bawah ini memberikan diskripsi khusus tentang kesengsaraan di neraka. Pada bagian kosong disamping setiap ayat, namakanlah kondisi yang terungkap.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Misalkan:<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>












    berhargaan yang penuh<o:p></o:p> 
























    ____________________________<o:p></o:p> 
























    21____________________________<o:p></o:p> 
























    ____________________________<o:p></o:p> 
























    ____________________________<o:p></o:p> 
























    ____________________________<o:p></o:p> 












 (Jawabannya ada pada Footnote.[7])<o:p></o:p>

Karena kita memiliki kesukaran untuk menghubungkan (mendamaikan) Murka dengan persepsi kita akan Tuhan yang penuh cinta, maka gereja dan kebudanyaan mencoba untuk menciptakan Tuhan dengan gambaran mereka sendiri. Tetapi ayat dari alkitab tidak pernah memungkiri Murka Tuhan. Nyatanya, A.W. Pink menitik beratkan bahwa referensi mengenai murka Tuhan dalam Alkitab lebih banyak dari pada kasih-Nya. Mungkin kita tidak banyak mengaris bawahi kalimat-kalimat tersebut, tetapi kita harus mulai untuk melakukannya. Kita harus memulai untuk mempelajari murka Allah dengan sungguh-sungguh lagi.

 “Mitos yang paling merusak dari agama pada abad ke dua puluh di amerika adalah……Tidak ada murka pada Allah. Tidak ada lagi yang dapat mendorong <st1:city w:st="on">gaya</st1:city>  hidup <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> Tuhan selain daripada mitos tersebut.[8]” – R.C. Sproul<o:p></o:p>

Paulus dan penulis Alkitab yang lain tidak pernah merasa berat untuk mengekpresikan murka Allah. Kenapa? Karena mereka tahu kalau untuk memahami perubahan dari pembenaran (Justification) harus dimulai dengan realita dari murka Allah. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tampa</st1:city></st1:place> memahami kepastian dari murka Allah maka kita tidak dapat memahami perlunya pembenaran (Justification). <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tampa</st1:city></st1:place> murka Allah, kita tidak akan memiliki kabar baik (Gospel). <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tampa</st1:city></st1:place> murka Allah, kita tidak akan pernah merasa  perlu untuk dibenarkan (oleh Allah) di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

Untuk pelajaran yang lebih lanjut: Untuk melihat apa yang dikatakan oleh Alkitab mengenai neraka, coba lihat Matius 3:12, 5:22 dan Markus 9:47-49, Lukas 3:17, dan 2 Petrus 2:4.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Sangat sukar untuk menyampaikan murka Tuhan secara efektif. Beberapa orang yang mencoba untuk menjelaskannya seolah-olah sangat menikmati horror yang akan datang menimpa orang-orang berdosa. Ini bukanlah menjadi satu sikap dari Tuhan maka kita juga tidak boleh bersikap demikian. Mungkin <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">surat</st1:city></st1:place> kabar lokal anda tidak akan mau untuk menyelidiki subjek dari kemurkaan Tuhan —Setidaknya tidak didalam cara yang Alkitabiah— jadi marilah kita bersama-sama menyelami apa yang disampaikan oleh Alkitab mengenai topik ini.

[[|]] [edit] Ketika Dosa dan Kekudusan Bertubrukan

Jack Kevorkian dinyatakan sebagai “Doctor Death” (doctor maut)        oleh media ketika ia menggunakan alat khusus untuk membantu orang untuk bunuh diri. Saya tidak pernah melupakan waktu saya melihat cuplikan video dari Kerovian dan dua wanita, yang mereka buat sebelum nyawa mereka diambil. Wanita tersebut kelihatan sangat tenang ketika mereka menyampaikan keinginannya untuk mengakhiri nyawa mereka. Saya merasa sedih dan juga merasakan ke-ngerian. Mereka benar-benar tidak memiliki gambaran akan apa yang akan terjadi setelah kematian. Karena mereka tidak ingin untuk berhadapan dengan penyakit yang mengerogoti tubuh mereka. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tampa</st1:city></st1:place> mereka sadar mereka memojokkan jiwa mereka ke murka Allah.

Murka Allah sangat nyata. Dan sangat menakutkan. Ketika kekudusan-Nya dan dosa kita saling bertubrukan, maka hasil yang tidak dapat dihindari adalah Murka, Dimana J.I. Parker menyebutnya sebagai : “ Tindakan Tuhan yang tidak akan berubah dalam hukuman-Nya akan dosa”.

Tuhan tidak akan men-tolerir, ataupun dia hanya sekedar terganggu atas dosa kita. Novel horornya Stefen King seolah-olah hanya berupa puisi anak-anak bila dibandingkan dengan murka-Nya. Semakin banyak yang anda ketahui tentang Dia, semakin meningkat pula rasa takut anda kepada-Nya. Dan ini merupakan hal yang baik. Bila setiap orang yang ada pada generasi ini memiliki rasa takut akan Allah yang mendalam, maka pandangan akan dosa kita yang dangkal itu pun akan menjadi lebih dalam.

 “Ini sebagian disebabkan karena dosa tidak menimbulkan rmurka pada kita maka kita juga percaya bahwa dosa tidak akan menimbulkan murka Allah.[9]” - R.W. Dale<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Nabi yang bernama Habakuk menyampaikan sesuatu tentang Tuhan: “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan engkau tidak dapat memandang kelaliman.” (Hab 1:13). Dalam mengungkapkan penghakiman yang akan datang dari Tuhan kepada orang Niniveh, Nahum bernubuat,

Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang  tahan tegak menghadap murka-Nya yang menyala-nyala? Kehangatan amara-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh dihadapan-Nya. Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap. (Nahum 1:2-3,6-8)

<o:p> </o:p>

<o:p> </o:p>

Renungkan Keluaran 20:18-20. Musa memaparkan “takut akan Tuhan”, sebagai hal yang baik, dan juga meminta agar semua orang untuk tidak merasa takut kepada Tuhan. Bisakah anda melihat perbedaannya disini?<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

<o:p> </o:p>

<o:p> </o:p>

Murka Tuhan bukan hanya terbatas pada orang-orang di Niniveh. Walaupun ia menunjukkan kesabaran-Nya, dan ia “lambat menunjukkan amarah-Nya”, dosa kita telah memancing kemarahan-Nya. Jikalau kita menolak kebaikan Allah yang telah diberikan melalui Yesus dan dari akhir penebusan Yesus Kristus, suatu hari nanti kita akan mengalami kerasnya Allah, dan kita tidak akan memiliki siapapun untuk dipersalahkan selain diri kita sendiri.

<o:p> </o:p>

Renungkan Mazmur 78:38-39 Apa yang akan mengejutkan kita tentang Tuhan bukanlah amarah-Nya, tetapi tindakannya yang sering manahan diri untuk melepaskan murka-Nya.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Tuhan bukan hanya  menyampaikan murka-Nya melalui nabi-nabi kecil dalam perjanjian lama. Paulus menulis pasal pertama dari suratnya ke orang-orang Roma, “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman” ” (v.18). Murka Allah hadir secara nyata pada jamannya Paulus, dan kehadiran murka-Nya jugalah sama nyatanya pada jaman ini. Anda janganlah heran dikemudian hari Amerika akan dihakimi. Amerika telah mengalami murka Tuhan. Ketika satu individu menyebut hal yang benar sebagai hal yang salah dan hal yang salah sebagai hal yang benar, ketika hidup <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> moral dan perzinahan menjadi suatu norma, maka ini adalah suatu perwujudan dari murka Tuhan. Satu hal yang paling efektif dan paling menakutkan dari bentuk penghakiman Tuhan adalah bila Tuhan berhenti untuk campur tangan demi kebaikan kita. Ia hanya akan menarik diri-Nya dari kita dan berkata,” Saya akan membiarkan engkau sendirian dan membiarkan engkau mengalami akibat dari pemberontakan engkau.”

Tuhan tidak perlu menghancurkan kita secara langsung; apa yang perlu Ia lakukan adalah membiarkan kita dan kita akan terus menghancurkan diri kita sendiri. Kemarahan Tuhan bukanlah sama seperti kemarahan manusia. Ia tidak memiliki watak yang buruk. Kemarahan-Nya tidak sama dengan kemarahan seorang pelatih bola basket yang tidak disiplin yang melotarkan amarahnya disamping lapangan.

Kemarahan Tuhan adalah keadilan. Kemarahan-Nya bukanlah tidak jelas dan tidak dapat di prediksi. Tetapi sesuatu yang telah dipertimbangkan dan diukur dari respon terhadap hidup yang <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> Tuhan dan kelaliman kita.Hal tersebut membuat Tuhan marah. Dan Ia akan mengungkapkannya! Siapapun yang mendapatkan murka Allah patut mendapatkannya! Mereka tidak bisa menyalahkan siapa pun selain dari pada dirinya.

Anda mungkin berfikir dalam diri anda,” Yang engkau sampaikan bukanlah Tuhanku,” tetapi kita perlu mengetahui bahwa ini adalah Allah yang terungkap di Alkitab, walaupun sangat jarang didiskusikan diantara banyak orang Kristen masa kini, murka dan keadilan Tuhan adalah merupakan bagian dari karakter-Nya. Kemarahan-Nya sangat patut, karena bila Ia tidak marah terhadap dosa, maka Ia bukanlah Tuhan yang memiliki nilai moral yang sempurna. Murka Allah sama nyatanya dengan kasih-Nya, dan hal in menaruh orang yang tidak diperbaharui (ungenerated) dalam suatu kondisi yang sangat serius dan penuh dengan keputus-asaan.

Sebelum saya menutup bagian ini, biarlah saya memasuki satu lagi pandangan yang terakhir. Apakah tujuan utama dari Salib? Hanyalah demikian: Hanya disanalah Yesus memuaskan murka Tuhan yang dasyat dan kudus dimana ini patut jatuh ke diri kita. Kemarahan Tuhan yang benar telah diungkapkan dan terus bertambah, kemarahan yang keras dan penuh dengan  kuasa, jatuh bukan pada diri kita yang patut mendapatkannya tetapi pada Anak-Nya. Yesus bukan hanya menyelamatkan kita dari dosa tetapi juga dari Allah sendiri.

 “Bukan saya orang yang berdosa yang menentang Allah dengan kekejian, tetapi Allah juga akan menentang orang yang berdosa dengan kekudusannya. “ – Charles Hodge<o:p></o:p>

 <o:p></o:p>

 “Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai“, tulis Paulus (Efesus 2:3). Tuhan mampu dan patut menghakimi kita atas pemberontakan kita akan hukum-hukum-Nya. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tetapi</st1:city> <st1:state w:st="on">Ia</st1:state></st1:place> justru menunjukan kasih karunia-Nya. Didalam salib Ia menemukan satu cara untuk mendamaikan keadilan-Nya yang sempurna dan belas kasihan-Nya yang sempurna. Tuhan adalah satu-satunya yang menentang kita ketika kita berdosa tetapi ia mati untuk kita sehingga kita, musuh-Nya, bisa di angkat menjadi bagian dari keluarga-Nya

Jonathan Edwards merupakan tokoh dalam kebangkitan besar Amerika yang pertama pada masa pertengahan abad ke 18. Mugkin ia sangat dikenal dari kotbahnya yang berjudul, “orang berdosa ditangan Amarah Tuhan.” (Sinners in the Hands of An Angry God). Berdasarkan para saksi, banyak dari jemaat Edward dipengaruhi oleh kotbahnya secara dramatis dimana ketika mereka mendengar kotbah tersebut mereka mencengkram kursi mereka, jatuh berlutut, menangis dengan perasaan sedih yang mendalam akan potensi kehancuran diri mereka sendiri.

Ia melakukannya bukan dengan semburan kata-kata yang penuh amarah yang menggunakan kata “api dan batu api” (fire and brimstone). Dari yang aku ketahui, pendengar tidak dipengarui oleh tindakannya yang memukul meja di mimbar ataupun teriakan dengan mata yang terbuka lebar, tidak ada satupun hal tersebut dilakukan oleh Edward —Edward justru hanya membaca kotbahnya dengan kata-kata yang cukup monoton. Tetapi ia dengan jelas menyampaikan kemarahan Illahi, dan ia menaruh penekanan atas keramahan sentuhan Tuhan, ini karena Edward menyadari secara penuh, dimana ketika kita bertemu dengan realita dari murka Tuhan, kita akan mendapatkan satu keinginan baru dan penghargaan akan kasih karunia.

Murka Allah sangat nyata, mengenaskan, dan tidak dapat dihindar. Tetapi tangan-Nya yang berlubang terbuka dan penuh dengan belas kasihan. Siapapun yang merendahkan dirinya akan rasa kagum terhadap salib maka ia akan dilepaskan dari murka yang akan datang.

[[|]] [edit] Keperluan yang Tidak Terasakan

Beberapa saat yang lalu penyelidikan pendapat umum se-nusantara menunjukan semakin banyak rakyat Amerika yang menyatakan dirinya “lahir baru”. Rasanya sangat awal bagi kita untuk merayakan hal ini karena pengaruh gereja terhadap kebudayaan tidaklah sejalan dengan statistik. Jika rakyat Amerika yang terungkap dari persentasi tersebut memanggil dirinya sebagai seorang Kristen yang merupakan pengikut Kristus yang sejati, maka seharusnya masyarakat Amerika mengalami perubahan yang sangat pesat.

Sebagai tambahan terhadap masalah ini, kenyataannya, mereka menjadi Kristen <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">tampa</st1:place></st1:city> kesadaran akan dosa. Penginjilan seolah-olah menjadi suatu sarana marketing dari pada menyadarkan orang akan realitas dari murka Allah. Injil yang seharusnya menjadi media untuk menunjukan kondisi berdosa manusia dan keperluan yang mendalam akan Kristus telah diubah fungsinya sebagai suatu keuntungan yang men-sasarankan “keperluan dalam diri “ pribadi yang khusus.

”Penekanan kita semua terhadap penebusan dalam penginjilan akan menjadi suatu hal yang berbahaya bila kita datang kepadanya terlalu cepat. Kita akan belajar untuk menghargai jalur ke Tuhan yang telah dimenangkan oleh Kristus bagi kita bila kita terlebih dahulu melihat ketidak-terjangkauan Tuhan oleh orang-orang yang berdosa. Kita akan meneriakan “puji Tuhan” secara jujur hanya bila kita terlebih dahulu meneriakan “ terkutuklah aku, karena aku telah tersesat” [10]” – John Stott<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Tetapi, ketika kita membawa orang ke Kristus <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">tampa</st1:place></st1:city> terlebih dahulu memaparkan segala dosa mereka dan Murka Tuhan, maka kita telah melakukan suatu pelayanan yang sia-sia. Banyak orang yang menjadi Kristen datang kepada solusi <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> mengerti apa sebenarnya yang menjadi pokok permasalahan dirinya sendiri. Mereka tidak menyadari bagaimana mereka telah mencemarkan hukum Tuhan yang sungguh sempurna dan tidak merasakan murka Tuhan yang patut jatuh kedalam hidup mereka. Karena mereka tidak bisa membayangkan kasih karunia yang tak terungkapkan tersebut maka hasilnya mereka berakhir dengan suatu perasaan yang tidak pasti akan kasih Tuhan.

Untuk Pelajaran lebih lanjut: Bacalah bagian dari kotbah Pantecostanya Petrus yang menyebabkan 3,000 orang di Kristenkan (Kis 2:14-41). Coba dilihat ayat 23,36, dan 40 secara teliti. Apakah caranya Petrus bisa disimpulkan sebagai “seeker sensitive”?<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Anda tidak akan pernah menikmatinya saat anda menjelaskan murka Allah kepada orang lain, dan mereka juga tidak akan menikmatinya. Siapakah yang suka mendengar bahwa Ia merupakan Tuhan yang membenci orang berdosa? Lebih mudah untuk menfokuskan diri secara khusus untuk menjelaskan kasih Tuhan. Tetapi Injil (gospel) tidak akan sempurna <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> penekanan akan murka Allah, dan inilah yang membuat kasih Allah menjadi lebih jelas terlihat. Kita telah jauh dari-Nya, Dia musuh dalam pikiran kita, hidup kita dipenuhi dengan kebiasaan-kebiasaan yang jahat, dan kita menolak murka Allah. Allah memiliki hak penuh untuk memusnahkan kita <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> alasan ataupun permintaan maaf. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tetapi</st1:city>, <st1:state w:st="on">Ia</st1:state></st1:place> justru memberikan anak yang dicintai-Nya untuk jatuh sengsara mengantikan kita. Kalau bukan karena wahyu akan murka Allah, kita tidak akan pernah menghargai perlunya pembenaran ( justification). Kita haruslah kembali ke penyampaian dan respon terhadap injil (gospel) yang Alkitabiah.

 “Pada jaman ini, penekanan akan doktrin dosa yang Alkitabiah sangatlah sedikit sekali. Tetapi orang yang yang kurang peka akan dosa dan murka Tuhan terhadap dosa tidak akan merasakan perlu untuk memahami Doktrin Alkitab yang menyangkut pembenaran (justification) .[11]” – Anthony Hoekema<o:p></o:p>

Kita harus membuat orang sadar akan hal yang paling penting dan serius bagi mereka, Sesuatu yang mungkin tidak mereka rasakan: yaitu pelepasan dari murka Allah yang benar. Kita harus mengingatkan mereka (dan juga mengingatkan diri kita sendiri) bahwa kemarahan Tuhan tidak akan terjadi dengan cepat, ini merupakan suatu kepastian. Kita harus menjelaskan bahwa, Alkitab telah membuat hal ini menjadi jelas, “Ngeri benar kalau jatuh ke tangan Allah yang hidup” <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> dibenarkan oleh Yesus Kristus (Ibrani <st1:time hour="10" minute="31" w:st="on">10:31</st1:time>).

Renungkan 2 Teselonika 1:5-9. Apakah yang paling menarik perhatian anda dari deskripsi tentang penghakiman yang sangat jelas tersebut?<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Ketika saya membaca kotbahnya Jonathan Edward, saya berfikir dalam diri saya, Pantas saja kebangkitan terjadi pada saat tersebut! Pantas saja kuasa Allah bekerja pada pengajarannya. Pantas saja perasaan bersalah yang dialami mereka pada jaman tersebut tidak dapat di paralelkan. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tampa</st1:city></st1:place> harus mengurangi kuasa dari kerja Roh Kudus yang membuat kebangkitan besar tersebut mungkin untuk terjadi, saya harus menekankan bahwa isi dari kotbah juga  memiliki peranan yang penting. Ketika gereja memberikan porsi yang sama terhadap murka (Warth) dan belas kasihan (Mercy) dalam penyampaian injil (gospel), maka semua orang akan dipengaruhi dengan rasa syukur yang mendalam akan kasih karunia. Dari pada harus tenggelam dalam kebudayaan yang ada, mereka haruslah berdiri tegak secara frontal dan berbeda dengan yang lain. Mungkin banyak yang tidak akan mengerti hal ini, tetapi sejalan dengan waktu mereka setidaknya akan memikirkan hal ini. Dengan adanya peng-Kristenan yang benar (authentic conversion), maka mereka akan semakin mencerminkan karakter dari Tuhan.

[[|]] [edit] Jangan Pernah Kehilangan Kontrol

Never Lose Touch

Seorang teolog yang bernama R.C. Sproul menceritakan suatu pertemuan yang menarik dengan seorang Kristen yang sangat setia tetapi tidak taktis. Tiba-tiba orang tersebut menghentikan dia ketika dia sedang berjalan di kampus.

 “Apakah anda telah diselamatkan?” tanya orang tersebut terlebih dahulu <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">tampa</st1:city></st1:place> memperkenalkan dirinya. Sproul tertegun sejenak dan merasa sedikit terganggu dari cari penyampaian orang tersebut.

“Selamat dari apa?” jawab dia kepada orang tersebut.

Sekarang penginjil tersebut yang menjadi heran dan tertegun. Dia menjadi bingung dan tidak dapat memberikan jawaban yang tepat. Mungkin dalam dirinya ia merasa memerlukan pendalaman Alkitab yang lebih lagi….. dan juga perlu memilih orang yang akan diinjilinya dengan penuh kehati-hatian.

 “Diselamatkan” merupakan kosa kata yang sangat awam di kalangan Kristen, tetapi kita perlu mempertimbangkan pertanyaan yang diberikan Sproul: Diselamatkan dari apa? Pada bagian ini mungkin kamu telah dapat memberikan jawabannya. Kita tidak diselamatkan dari sikap rendah diri (Low self-esteem) Kita diselamatkan dari “murka yang akan datang” (1 Teselonika <st1:time hour="1" minute="10" w:st="on">1:10</st1:time>).

 “Cinta Illahi menang akan murka Illahi melalui pengorbanan diri.[12]” – John Stott<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Ketidak perdulian kita akan murka bukanlah suatu hal yang kebetulan. Aku merasa sering kali kita menghindari topik tersebut karena kita merasa takut dan disalahkan. Hal ini ada kebenarannya—kita mustinya takut karena kita pantas dipersalahkan. Tetapi pelajaran akan Murka Allah akan membawa kita ke pengertian terhadap kasih karunia dan melepaskan kita dari penghukuman. Kita yang seharusnya patut menerima kehancuran yang abadi, tapi Tuhan menyelamatkan kita dari murka-Nya dan mendamaikan kita ke dalam diri-Nya! Memikirkan dan melihat masa lalu akan membuat anda jatuh kedalam lembah introspeksi yang suram. Tetapi, itu akan membawa anda  ke pengertian terhadap Tuhan dan belas kasihan-Nya ke satu level yang lebih tinggi. Anda akan memahami kebesaran cinta Tuhan di dalam satu dimensi yang tidak pernah anda miliki sebelumnya.

Renungkan Mazmur 103: 1-18. Tidak ada yang dapat mendorong penyembahan dalam diri kita selain dari pada pengertian bahwa Tuhan” tidak  (akan) dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.”<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Dalam komentarinya atas bagian Alkitab dari Kolose, Peter T. O’Brien menyampaikan sesuatu tentang  gereja di Kolose, “ Derajat dari kondisi mereka yang sebelumnya  mengerakkan mereka untuk membesarkan belas kasihan (Mercy) dari Tuhan. Hal yang ada dimasa lalu dicerminkan kembali bukan untuk menekankan hal tersebut, tetapi adalah untuk menumpukan perhatian terhadap kerja Tuhan yang besar…demi para pembacanya. .”[13] Kita tidak mencerminkan kembali masa lalu kita untuk tetap diam di dalamnya—kita melihat kembali agar segala yang dilakukan Tuhan demi diri kita, melalui kerja yang baik yang dilakukan oleh anak-Nya, dapat merubah hidup kita secara dramatik sesuai dengan apa yang Ia inginkan. Hal yang sama terjadi didalam diri Paulus. Dia tidak pernah lepas dari masa lalunya. Nyatanya, lihatlah keuntungan yang ia dapatkan dari  tindakannya untuk mengenang masa lalu:

 “Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,”dan diantara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasiani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya, Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang Esa!Amin. (1Timotius <st1:time minute="15" hour="1" w:st="on">1:15</st1:time>-17)

<o:p> </o:p>

<o:p> </o:p>

“Kemuliaan Injil adalah demikian: Orang yang akan menghukum kita adalah orang yang menyelamatkan kita.” – R.C. Sproul<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Apakah melihat kebelakang membuat Paulus menjadi depresi? Tidak — Justru itu memunculkan penyembahan secara spontan yang muncul karena keheranan kasih karunia Tuhan.” Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, tulis Paulus, “ dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” Lalu ia memakai satu kalimat yang sederhana tetapi juga merupakan yang paling indah di dalam Alkitab: “sekarang diperdamaikan-Nya, didalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat dihadapan-Nya. (Kolose 1:21-22).

Daripada meninggalkan kita di dalam ketidak ada harapanan, keputusasaan, dan posisi yang terjepit, Tuhan mendamaikan kita melalui Yesus supaya kita dapat berdiri di hadapannya <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">tampa</st1:place></st1:city> ada cela dan bebas dari penuduhan—bila diungkapkan dalam satu kata: dibenarkan (justified). Kita patut mendapatkan siksaan yang abadi di neraka. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tetapi</st1:city> <st1:state w:st="on">Ia</st1:state></st1:place> justru memberikan kehidupan yang kekal melalui anak-Nya.

Bukankah ini merupakan kabar baik?

[[|]][edit] Diskusi Grup

<o:p> </o:p>

[[|]][edit] Bacaan yang Direkomendasi

Knowing God by J.I. Packer (Downers Grove, IL: Inter- Varsity Press, 1973)

The Atonement by Leon Morris (Downwers Grove, IL: InterVarsity Press, 1984)

The Holiness of God by R.C. Sproul (Wheaton, IL: Tyndale House Publishers, 1985)

<o:p> </o:p>

[[|]][edit] Catatan

  1. Peter T. O’Brien, ‘‘Word Biblical Commentary—Colossians, Philemon(Waco, TX: Word Publishing Co., 1982), p. 66.
  2. R.C. Lucas, The Message of Colossians and Philemon (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1980), p. 61.
  3. Anthony Hoekema, Saved by Grace (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans Co., 1989), p.47
  4. Bruce Milne, Know the Truth (Leicester, England: InterVarsity Press, 1982), p. 154.
  5. From a tape by R.C. Sproul titled “Saved from the Wrath to Come” (Lake Mary, FL: Ligonier Ministries, 1991).
  6. Bruce Milne, Know the Truth, p. 154.
  7. Answer Key: Judas 13 (absolute darkness-kegelapan yang total); Rev 21:8 (fire and burning – api dan terbakar); Lk <st1:time hour="16" minute="24" w:st="on">16:24</st1:time> (thirst - kehausan); Mt <st1:time hour="22" minute="13" w:st="on">22:13</st1:time> (weeping/gnashing of teeth –tangis dan gertakan gigi); <st1:time hour="14" minute="11" w:st="on">Rev 14:11</st1:time> (sleeplessness – tidak bisa tidur); Da 12:2 (shame and contempt – malu dan jijik).
  8. From a tape by R.C. Sproul titled “The Innocent Native in Africa,” from the series Objections Answered (<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Lake Mary</st1:city>, <st1:state w:st="on">FL</st1:state></st1:place>: Ligonier Ministries).
  9. John R.W. Stott, The Cross of Christ (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1986), p. 109.
  10. Ibid.
  11. Anthony Hoekema, Saved by Grace (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1989), p. 153.
  12. John R.W. Stott, The Cross of Christ, p. 159.
  13. Peter T. O’Brien, Word Commentary—Colossians, Philemon, p. 66.

<o:p> </o:p>

Navigation
Volunteer Tools
Other Wikis
Toolbox